Medan, lintas10.com – Proyek drainase pembangunan prasarana pengendalian banjir Sungai Sikambing, Kecamatan Medan Sunggal, Sumatera Utara semakin diragukan kwalitas mutunya. Pasalnya coran semen beton yang ada di dalam Truk Molen tampak dilakukan penambahan air kedalam truk molen, lantas hal ini pun diduga akan berdampak serius didalam kwalitas pengecoran Drainase tersebut.
Terpantau dilokasi pada hari senin (29/06), dampak dari cuaca hujan yang pada saat pengecoran berlangsung mengakibatkan sungai Sikambing meluap hingga mencapai pada bibir aspal.
Tidak hanya itu, Mobil Mixer yang membawa coran dari Kraton juga harus menunggu berjam – jam untuk menuang coran tersebut.
Sampai dengan pukul 22:09 wib mobil Mixer yang membawa semen coran belum juga bisa di aplikasikan ke pekerjaan Pembangunan Prasarana Pengendalian Banjir Sungai Sikambing tersebut, sehingga harus ditambahkan lagi air, tampak pengambilan air tersebut dilakukan oleh Exavator yang standby di lokasi proyek.
Sebelumnya sejumlah wartawan dari berbagai media online sempat mendapat penolakan pada proyek drainase pembangunan prasarana pengendalian banjir Sungai Sikambing ini. Buntut dari penolakan tersebut, sejumlah pihak telah menyayangkan sikap dari pelaksana proyek tersebut, mulai dari tokoh masyarakat, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah tingkat satu Sumatera Utara maupun lembaga Pers.
Lebih lanjut, amatan awak media dilokasi proyek, tampak permukaan coran tidak rata dan terlihat keropos, sehingga dilakukan kembali perbaikan pada sisi luar dinding drainase.
Diketahui pada proyek Balai Wilayah Sungai (BWS) Sumatera ll ini dengan menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dan menelan anggaran mencapai Rp. 5.298,234,900., (Lima Miliar Dua Ratus Sembilan Puluh Delapan Juta, Dua Ratus Tiga Puluh Empat Ribu Sembilan Ratus Rupiah) dan dikerjakan oleh PT KARYA MUDA INDAH. Sebagai penanggung jawab kegiatan SNVT Pelaksanaan Jaringan Sumber Air Sumatera ll.