Selain itu, ungkap Andi, gas elpiji 3 kilogram tersebut juga sulit didapatkannya.
“Sudah mahal, susah juga untuk di dapatnya,” Ujar Andi.
Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi (Diseprindagkop) Kabupaten Seruyan, Dimana Laosma Purba yang dikonfirmasi, secara terpisah bahwa yang dikatakan sedang dalam perjalanan dinas dalam daerah.
Informasi yang dihimpun lintas10, dimana selama ini hampir kerap kali dengan menerima laporan dari masyarakat, yang mana pada mengeluhkan dengan tingginya harga jual gas elpiji isi tiga kilogram tersebut.
Meski sudah berulangkali melakukan pengecekan ke setiap agen, pangkalan dan eceran. ternyata harga jual gas yang dijual dengan harga tak wajar itu berada di tingkat pedagang pengecer maupun pada pangkalan, dimana dengan tidak ada tindakan tegas yang pernah diberikan, membuat permainan harga terus berjalan.
“Pedagang pengecer ngakunya beli dengan harga yang dudah pada mahal, berkisar dengan harga pada Rp 25 ribu rupiah, ditambah lagi dengan ongkos angkutnya. makanya harga jual gas tiga kilogram ini juga dijual dengan harga tinggi, mau tidak mau secara terpaksalah kami juga pada menjual dengan harga yang demikian,” Ujar Andi.
Lebih lanjut Andi menjelaskan, saat ini belum tindakan tegas dan solusinya, dikarenakan tugas pengawasan hanya sampai pada pangkalan gas elpiji, itupun mereka tetap pintar melakukan trik dengan berbagai macam cara dan judulnya.
Ia berharap, kepada aparat penegak hukum agar lebih memantau dalam penertiban penjualan gas elpiji, ataupun dengan melakukan tindakan tegas, agar tidak terjadi demikian, baik dari harga, stok gas elpji elpiji 3kg pada dipangkalan yang cepat habis. Maupun isi gas didalam tabungnya juga berkurang. (Fathul Ridhoni)