Lintas10.com (Seruyan/Kalteng) -Warga Desa Sungai Bakau, Kecamatan Seruyan Hilir Timur, Kabupaten Seruyan, hingga hari ini, Jumat (20/9/2019) masih mengeluhkan kususnya dengan harga gas elpiji untuk ukuran 3 kg yang dijual hingga harga mencapai Rp45 ribu pertabungnya ditingkat pengecer dari dulu.
“Memang harganya dari dulu hingga sekarang ini tetap pada mahal dan terus bertahan pada Rp45 ribu pertabungnya,” ujar Muhlis (50) warga desa sungai bakau, Jumat (20/9/2019)..nm
Muhlis mengungkapkan, harga tabung gas elpiji 3kg ini sudah berlangsung selama ini, yang dijual ditingkat pengecer pada dengan harga Rp45 ribu pertabung. Dimana hingga sekarang inipun untuk status dengan Pangkalan di desa sungai bakau masih belum ada, entah kenapa.
“Saat ini perekonomian saja sudah sulit ditambah lagi dengan kebutuhan hidup yang terus pada naik, termasuk dengan gas elpiji ini,” Tambahnya.
Dikatakannya, harga tabung gas elpiji 3kg ini, begitu mahal dimana disebabkan entah karena apa. Sehingga semakin hidup terasa berat, ditambah lagi dengan pekerjaan yang susah dan beban hidup yang terus bertambah.
“Mau tidak mau, walaupun mahal, tapi tabung gas adalah kebutuhan pokok, jadi kami tetap dengan pada membelinya,” Keluhnya.
Selain itu, Muhlis mengatakan, bahwa sering pula, isi pad tabung gas elpiji, dilihat pada emparnya sering juga pada dengan kurang.
Hal yang sama juga di sampaikan Andi (48) warga Seruyan lainnya, yang berada di Kuala Pembuang, Kecamatan Seruyan Hilir, Kabupaten Seruyan, ia juga pada mengeluhkan, dimana harga gas elpiji 3kg yang pada mahal tersebut, juga terjadi dengan pangkalan, yang mana dengan sering dibeli sudah pada harga Rp25 ribu rupiah. Lalu buat apa fungsinya dari harga eceran tertinggi (HET) yang katanya telah ditetapkan sudah pada harga Rp23 ribu rupian pertabung.