Lintas 10.com, Medan – Pedagang MMTC, di Jalan Williem Iskandar, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Delserdang, Sumatera Utara menjerit dengan harga sewa lapak para pedagang yang dikuasai oleh “mafia” yang mematok harga selangit.
Diketahui, pengelola kios MMTC ini merupakan pihak swasta. Sebelumnya Presiden Jokowi telah merencanakan relokasi pasar ini yang dinamai pasar NAWACITA. Akan tetapi hingga kini warga masih menanti program RI1 itu untuk terelealisasi di Deliserdang.
Pedagang mengaku tidak kuat berdagang hanya untuk menutupi sewa lapak pihak pengelola saja.
RBH, seorang pedagang di MMTC, jualan di Pasar MMTC hanya untuk bayar hutang saja ucapnya.
“Jualan di Pasar MMTC hanya untuk nutupin hutang aja aku,” ucapnya, Kamis (25/5) saat di wawancarai di kediamannya.
” Harga sewa beragam mulai dari Rp 17,5 Juta hingga Rp 25 Juta, itu belum termasuk harian, kalau harian jualan gak jualan harus bayar Rp 20 ribu,” sesalnya.
Masih kata RBH, untuk biaya harian di bayar sekaligus uang sewa, jadi Rp 20.000,- X 360 Hari = Rp 7.200.000,- tambah lah uang sewa tadi, sampai ada yang bayar hingga Rp 35 Juta – Rp 40 Juta, “sambungnya.
” Udah gak sanggup lagi aku jualan, cemana lah jualan hanya untuk nutupi hutang aja jadinya, cemana lah kami udah miskin harga sewa mahal, nanti terlambat bayar datang lah petugas dari pengelola itu marah marah” ketusnya.
RBH juga memohon kepada Presiden Joko Widodo agar segera memerintahkan Pemerintah Provinsi Sumatera Utara dan Kabupaten Deli Serdang agar segera menyelesaikan Pasar Nawa Cita yang di janjikan oleh Presiden Jokowi agar masyarakat kecil dan miskin bisa tetap berdagang.
“Tolong lah Pak Jokowi, ini kami rakyat miskin udah gak sanggup lagi jualan di Pasar MMTC Pak Jokowi, tiap tahun naik sewa nya Pak Jokowi, selama di sana berjualan sudah banyak hutang kami pedagang pak Jokowi, termasuk aku pak Jokowi,” katanya.