Siak, lintas10.com- Sebanyak 8 orang warga kampung Merempan Hulu gelar aksi turun ke lahan mereka, memberhentikan pekerja dan mengusirnya karena telah melakukan pengrusakan berupa tanaman karet dan Kelapa Sawit.
“Hari ini kami turun bersama turun lokasi lahan untuk mengusir para pekerja yang telah melakukan pengrusakan tanaman sawit dan karet milik kami,” ujar Suradji kepada awak media ini Senin (21/3/2022).
Lanjutnya bahwa ia telah menggarap lahan itu dan menguasainya sejak tahun 2013 lalu.
“Waktu itu kondisi masih hutan, demi untuk peningkatan perekonomian makanya saya membuka lahan seluas 2,5 Hektar, lalu saya tanam karet,” kata Suraji warga RT 06 ini saat ditemui di Merempan Hulu.
Dikatakan nya, ia pun terkejut bahwa lahan yang ditanamnya di rusak dan dilakukan pembersihan.
“Saya sangat keberatan atas kejadian itu, makanya hari ini kami turun dan melakukan penanaman kembali dilokasi,” katanya.
Menurutnya sangat disayangkan ulah oknum Pemimpin Kampung yang tidak berpihak kepada rakyat.
“Kami berharap jangan lah kami rakyat kecil ini di zolimi,” katanya.
Diceritakan Pria sudah berumur 60 an tahun lebih ini, selain ia juga ada 11 orang warga lainnya yang nasibnya sama dengannya.
“Ada 12 orang yang lahannya di klaim mereka, dan informasinya lahan kami dijual oleh Penghulu kepada orang,” sebutnya.
Adapun luas lahan seluruhnya dari 12 orang itu sebanyak 35 hektaran, dan dilapangan sudah mulai dirusak.
“Sampai kapanpun kami akan pertahankan hak kami ini, meskipun nyawa taruhannya, kami minta keadilan,” ungkapnya.
Hal senada juga di sampaikan Edison bahwa bulan lalu telah dilakukan rapat mediasi di kantor Camat Siak .
“Tapi mereka yang mengklaim bahwa lahan kami itu punyanya tidak hadir,” kata pria yang akrab disapa Mail ini.