Warga Keluhkan Air PDAM Rantau Prapat Meroket Rp 100 Ribu sampai 780 Ribu Perbulan

Rantauprapat, lintas10.com- Salah seorang masyarakat yang juga pelanggan air PDAM Tirtabina Rantauprapat Kabupaten Labuhanbatu “Menjerit”, karena dalam tempo singkat harga air meroket Mahal.

Kepada Wartawan Media Online lintas10.com,Rabu (20/12/2017) Risfan (46) warga jalan Meranti Kelurahan Padang Matinggi, Kecamatan Rantau Utara mengungkapkan sebelum PDAM Tirtabina Rantauprapat dijabat Darwin Harahap, tarif pemakaian air masih terjangkau dikisaran angka Rp100.000-an setiap bulannya.

Ironisnya belakangan, harga air yang harus dibayar nya selaku pelanggan, naik berkisar Rp200.000-an perbulan.

“Anehnya, saat saya tanya rekening untuk bulan Nopember dan Desember tahun 2017, malah mencapai Rp780.000. Kenapa terus naik tarifnya, padahal kalau pemakaian air seperti biasalah,” keluh Risfan mantan Ketua KNPI Labuhanbatu ini.

Pemakaian air milik perusahaan daerah itu, juga dinilai kurang sesuai jika dibanding dengan mutu dan kualitas air yang diterima pelanggan.

Menurut Risfan, tidak jarang air yang didistribusikan oleh PDAM Tirtabina Rantauprapat berwarna keruh dan akan meninggalkan tanah seperti lumpur di dalam bak tampungan.

“Hasil airnya pun kurang memuaskan, keruh. Ini pulalah harganya malah meroket naik. Hendaknya usaha milik pemerintah itu lebih mengutamakan kepentingan masyarakat,” ujarnya.

Selaku pelanggan air bersih, Risfan berharap kepada jajaran PDAM Tirtabina Rantauprapat dapat memaksimalkan kinerja termasuk penyesuaian tarif pemakaian air maupun mutu dan kualitas air.

Ditambahkan M.Risfan yang juga Wartawan salah satu Surat Khabar Harian ini bahwa Direktur PDAM Tirtabina Rantauprapat, Darwinsyah Harahap meminta agar pelanggan mengontrol meteran air dan nenyesuaikannya dengan data mereka.

Baca Juga:  Perwira TNI Lulusan Akademi Militer Tahun 2000 Turun Lapangan Bantu Masyarakat

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.