Selain itu kata Katung akan meminta kepada PPATK terhadap transaksi keuangan Koperasi yang selama ini selalu di katakan anggaran yang didapat dari hasil kebun sawit dipakai operasional Yayasan Islamic Center.
“Sebagai masyarakat kami akan Surati pihak terkait meminta PPATK membuka secara gamblang aliran dana hasil kebun kelapa sawit Koperasi,” sebutnya.
Anehnya, sudah beberapa kali digelar rapat di kantor Bupati bahkan sudah 2 kali dilakukan pengukuran namun hingga kini tak ada di sampaikan hasilnya.
“Kami ini rakyat kecil yang bisa di main-mainkan terbukti tak ada di sampaikan hasil pengukuran dari BPN Siak, sepertinya lebih tajam ke bawah dari pada tajam keatas,” ucap Katung.