“Kaitannya dengan kesempatan pameran ini, kita harus dapat menyerap berbagai informasi dan alternatif teknologi yang ada untuk kemudian kita kaji, teliti, rekayasa, dan dikembangkan, baik secara mandiri atau kemitraan. Tidak ada yang sulit, jika kita mau belajar dan berupaya,” pungkas Wakasad.
Sementara itu, Paban III/Litbang Asro Srenad mengungkapkan, bahwa saat ini TNI AD sangat mendorong berbagai upaya terkait dengan kegiatan Litbang, apalagi dari Kementerian Pertahanan (Kemenhan) turut andil dalam menyelaraskan kegiatan tersebut bersama dengan Industri Pertahanan (Indhan) dalam negeri.
Pada pembukaan Indo Defence 2018 Expo and Forum yang bersamaan dengan Pameran Kedirgantaraan dan Helikopter “Indo Aerospace Featuring Indo Helicopter 2018 Expo and Forum” dan Pameran Kemaritiman “Indo Marine 2018 Expo And Forum”, Wapres Jusuf Kalla juga didampingi oleh Menteri Pertahanan RI Ryamizard Ryacudu serta beberapa Menteri Kabinet Kerja, Pimpinan dan anggota DPR RI, Panglima TNI, Kepala Staf Angkatan, Kapolri serta pejabat kementerian dan instansi terkait.
Dalm laporannya Menhan, Ryamizard Ryacudu selaku Ketua Penyelenggara mengatakan, bahwa Indo Defence 2018 Expo and Forum kali ini diikuti oleh 867 perusahaan dari 60 negara, sehingga menjadikan ajang yang dihelat dua tahunan ini sebagai salah satu pameran pertahanan terbesar di dunia.
Menurut Menhan, data tersebut menjadikan Indo Defence menjadi yang terbesar di Asia Tenggara dan termasuk dlam sepuluh besar pameran industri pertahanan terbesar di dunia.
“Peningkatan juga terlihat dari jumlah peserta negara yang hadir di tahun 2018 ini sebanyak 867 perusahaan dari 60 negara. Dari total 193 Official Delegation dari 33 negara, ” tambah Menhan.