Wakasad: Ancaman Keamanan Asia Tenggara Dapat Dihadapi Dengan Strategi Bersama Antar Negara ASEAN

Lintas Jabodetabek481 kali dibaca

“Saya percaya berbagai diskusi interaktif kita dalam forum ini akan memberikan manfaat positif bagi peningkatan dan pengembangan kerja sama intelijen dan pengamanan Angkatan Darat negara-negara ASEAN,” ungkapnya.

Usai sesi istirahat, Wakasad Letjen TNI Tatang Sulaiman beserta seluruh peserta AAISW berkesempatan meninjau stand pameran senjata ringan dan teknologi _Cyber Security_ PT. Pindad (Persero) di sekitar tempat acara.

Pada sesi ceramah dan tanya jawab terkait terorisme dan radikalisme disampaikan oleh Staf Ahli Menko Polhukam Dr. Sri Yunanto, M.SI. dan Deputi 1 Pencegahan, Perlindungan, dan Deradikalisasi Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Mayjen TNI Hendri Paruhuman Lubis.

Motto AAISW yaitu _‘Together We Can’ _
sejalan dengan tonggak sejarah dan catatan penting tentang komitmen bersama dalam menghadapi ancaman keamanan di kawasan Asia Tenggara yang sebelumnya telah digagas oleh menteri pertahanan dari 6 negara ASEAN pada tahun 2018 yang lalu termasuk di dalamnya Menhan RI, melalui kesepakatan _Our Eyes Intelligence Initiative_.

Tema yang diangkat dalam forum AAISW ke-2 tahun 2019 yaitu “Kolaborasi Menangkal Perkembangan Radikalisme dan Terorisme di Kawasan Asia Tenggara”. Kegiatan dilaksanakan selama 2 hari yakni tanggal 24 dan 25 Juni 2019, diikuti oleh seluruh perwakilan pejabat Angkatan Darat negara-negara ASEAN yang membidangi masalah intelijen dan pengamanan, antara lain dari Indonesia, Brunei Darussalam, Kamboja, Laos, Malaysia, Myanmar, Singapura, Thailand dan Vietnam.

Bertindak sebagai tuan rumah pada pelaksanaan AAISW ke-3 tahun berikutnya yaitu Angkatan Darat Brunei Darussalam.

Sumber: Dispenad

Editor: Benz

Baca Juga:  Suami Meninggal, Penjaga Kantin SMAN 104 Diundang Jenderal Andika dan Ny. Hetty di Mabesad

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.