“Saya percaya berbagai diskusi interaktif kita dalam forum ini akan memberikan manfaat positif bagi peningkatan dan pengembangan kerja sama intelijen dan pengamanan Angkatan Darat negara-negara ASEAN,” ungkapnya.
Usai sesi istirahat, Wakasad Letjen TNI Tatang Sulaiman beserta seluruh peserta AAISW berkesempatan meninjau stand pameran senjata ringan dan teknologi _Cyber Security_ PT. Pindad (Persero) di sekitar tempat acara.
Pada sesi ceramah dan tanya jawab terkait terorisme dan radikalisme disampaikan oleh Staf Ahli Menko Polhukam Dr. Sri Yunanto, M.SI. dan Deputi 1 Pencegahan, Perlindungan, dan Deradikalisasi Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Mayjen TNI Hendri Paruhuman Lubis.
Motto AAISW yaitu _‘Together We Can’ _
sejalan dengan tonggak sejarah dan catatan penting tentang komitmen bersama dalam menghadapi ancaman keamanan di kawasan Asia Tenggara yang sebelumnya telah digagas oleh menteri pertahanan dari 6 negara ASEAN pada tahun 2018 yang lalu termasuk di dalamnya Menhan RI, melalui kesepakatan _Our Eyes Intelligence Initiative_.
Tema yang diangkat dalam forum AAISW ke-2 tahun 2019 yaitu “Kolaborasi Menangkal Perkembangan Radikalisme dan Terorisme di Kawasan Asia Tenggara”. Kegiatan dilaksanakan selama 2 hari yakni tanggal 24 dan 25 Juni 2019, diikuti oleh seluruh perwakilan pejabat Angkatan Darat negara-negara ASEAN yang membidangi masalah intelijen dan pengamanan, antara lain dari Indonesia, Brunei Darussalam, Kamboja, Laos, Malaysia, Myanmar, Singapura, Thailand dan Vietnam.
Bertindak sebagai tuan rumah pada pelaksanaan AAISW ke-3 tahun berikutnya yaitu Angkatan Darat Brunei Darussalam.
Sumber: Dispenad
Editor: Benz