SIAK, lintas10.com-Setelah gagal dalam beberapa upayanya ingin menguasai lahan yang telah digarap masyarakat, di Pematang Tiga Rawang Air Putih Siak, salah seorang toke Samin, yang merasa memiliki lahan eks hak pakai, terus melakukan upaya mengusir warga. Kali ini upaya itu dengan mengirim sedikitnya 23 Security dari Bertuah Nusantara Pekanbaru.
Klimaknya upaya paksa menghentikan aktifitas masyarakat di areal kebun terjadi Selasa (1/5/2018) bertepatan dengan Mei Day.
Menurut keterangan Ketua RT 07 Rawang Air Putih, Suratmin dirinya sempat diusir saat bekerja di areal kebun sehari sebelumnya. Dan perlakukan lebih arogan saat semua warga yang berada diareal diusir dan diminta tidak bekerja.
“Kita diminta keluar dari areal kebun. Ini kejadian yang sudah dua kali terjadi, dan modelnya hampir serupa hanya saja, pelakunya dari korp berbeda. Bahkan intimidasi itu terus dilakukan dengan sebutan kalau tidak mematuhi diancam kalau tetjadi apa-apa bapak juga repot,” ujar Suratmin mengisahkan.
Hal serupa terjadi pada Misni mengaku diusir untuk meninggalkan rumah yang ditempatinya. Karena dirinya bekerja di lahan kerabatnya, Ali Masruri maka ia memberitahukan bahwa hanya bekerja. Namun dengan arogan dipaksa untuk keluar dari rumah dan mengosongkan rumahnya.
“Saya sempat menjelaskan bahwa hanya bekerja di lahan lebih kurang 6 hektar. Dan diminta memanggil pemiliknya, dan saya panggil. Setelah datang mereka bicara dan Saudara Ali pergi lagi karena sempat ada prmbicaraan sialhjan laporkan ke Polres,” kisah Misni.
Namun tidak lama kemudian pihak security memaksa untuk keluar dari rumah yang ditempatinya.
“Saya dipaksa mengosongkan rumah. Kalau tidak rumah akan dibongkar,” ujarnya.
Ditempat terpisah, warga yang tidak bisa bekerja akhirnya berkumpul di pangkal jalan dan kemudian mengadukan prihal pengusiran ke Kepala Desa (Pengulu) Rawang Air Putih, Zaini.