SIAK, lintas10.com- Bangunan ruang kelas III Rawat inap Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Siak yang telah alami kerusakan meskipun belum genap 2 tahun digunakan ternyata menghabiskan anggaran sekitar 10 miliar ditahun 2016.
Biaya bangunan itu sesuai informasi yang di himpun berasal dari bantuan keuangan dari Provinsi Riau ke Dinas Kesehatan dengan pengerjaannya di lelang.
Pantauan lintas10.com kondisi yang tampak jelas rusaknya plafon ambrol di beberapa titik dan terlihat rembesan air hujan di plafon tepat di tiang beton bangunan.
“Kita heran kok sudah rusak ya, padahal baru juga hampir dua tahun,” ujar warga ketika ditemui dilokasi jumat (15/11/2018).
Hal senada juga disampaikan warga lain bahwa cepatnya alami kerusakan kuat dugaan pengerjaannya tak sesuai harapan.
“Kalau kerjaannya bagus kan gak mungkin rusak,” kata warga.
Lanjut warga, kalau sudah seperti itu siapa yang dirugikan.
“Ini akan fasilitas untuk umum, dan berapa lagi biaya yang dikeluarkan untuk memperbaikinya,” katanya.
Salim (34) yang mengaku sebagai warga Siak merasa kecewa bila dilihat bangunan yang alami kerusakan.
“Kita berharap ini ditindak lanjuti oleh pihak terkait, jangan dibiarkan begitu saja,” sebut nya singkat sambil berlalu.
Sementara itu Direktur RSUD Siak Benny Chairudin ketika dikonfirmasi mengaku tidak tau berapa total anggaran bangunan dan apakah sudah serah terima.
“Saya baru menjabat Direktur dan tidak tau tentang jumlah anggaran nya serta lainnya, dan menurut saya karena sudah lama sudah ada surat serah terimanya, tapi untuk memastikan nanti saya tanyakan,” ujar Benny.
Wakil ketua DPRD Kabupaten Siak Sutarno beberapa waktu lalu saat dimintai tanggapannya mengatakan akan mengecek kelapangan.
“Ya, kita cek dulu nanti ke lapangan,” katanya singkat ketika ditemui di gedung panglima jimbam. (Sht)