Dalam hal junjungan Nabi Muhammad SAW tahun 1443 hidriyah di kecamatan MD angin kabupaten Sarolangun lanjut Wabup merupakan peringatan akan kelahiran sosok Nabi sekaligus rasul akhir zaman yang telah membawa Rahmat secara universal, secara subtansif, “Jadikan maulid nabi Muhammad SAW merupakan momentum yang sangat tepat bagi kita untuk melakukan refleksi yakni seputar perkembangan tatanan seputar soal Pemerintah kala itu baik dari asfek sosial, politik, ekonomi, serta agama serta sosial kemasyarakatan,” kata Wabup.
Dati itu maka konteks peringatan maulid nabi Muhammad SAW yang pada hari ini
dilaksanakan harus lebih luas pemaknaannya sebagai peringatan akan lahirnya sosok yang agung pemimpin teladan yang berhasil menerapkan sistem politik pemerintahan Ideal.
“Dalam kesempatan ini pula peringatan maulid ini hendaknya dilaksanakan tidak sebatas ritual seremonial
Untuk mengingat hari kelahiran nabi namun kiranya dapat di jadikan momentum strategi Guna mengugah kesadaran kita untuk senantiasa menjadikan nabi Muhammad SAW ini
Sebagai suri tauladan yang baik (Uswatun Hasanah) terutama bagi diri kita keluarga dan seluruh umat manusia dalam kehidupan sehari-hari semoga ketauladanan nabi Muhammad SAW dapat hadir kembali dalam kehidupan kita sehari hari , serta semakin meningkatkana dan meyemarakan ayu,Ar Islam khususnya di bumi sepucuk adat serumpun yang kita cintai ini,” pungkasnya .
Peringatan maulid nabi Muhammad SAW di Kecamatan Mandi Angin ini di isi tausiyah Oleh ustadz kondang H Hinayatullah yang tak lain juga wakil Bupati Muratara Provinsi Sumsel
Dalam tausiyahnya mengajak umat muslim agar iman serta menjalankan ajaran Rasul. (asmara)
