“Misalnya sebelum menanam dilakukan pembasmian hama tikus terlebih dahulu, kemudian setelah tanam dilakukan penyemprotan agar wereng tidak berkembang,” sebut Suwanto.
Antisipasi gagal panen kata Suwanto obat atau pun racun membasmi hama sudah tersedia kapan petani membutuhkan.
“Racun hama maupun bentuk lain sudah tersedia,” kata Suwanto.
Memang untuk produksi dari tahun ke tahun tidak bisa dipastikan, tahun ini terjadi penurunan.
“Tahun ini produksi kita terjadi penurunan karena masa tanam hanya dua kali,” katanya.
Ditambahkan Suwanto varitas Padi yang ditanam petani jeni Legowo yang memang menjadi pilihan mereka.
“Varitas ini punya keunggulan tahan terhadap hama,” katanya.
Lebih jauh kata Suwanto dari total produksi sebesar 24.169 Ton dan di konversi jadi beras menjadi 16.449 Ton tidak semua di konsumsi oleh masyarakat Kabupaten Siak.
“Sekitar 30 persen yang dikonsumsi oleh petani itu sendiri, lebihnya di beli tengkulak dari Sumatera Utara,” katanya.
Peredaran Beras di konsumsi masyarakat Kabupaten Siak dari berbagai merek dan daerah lain.
“Beras yang beredar dari berbagai asal daerah lain,” tandas Suwanto. (Adv)