“Coba ceritakan kepada kita semua bagaimana keadaan ketika Pak Imam dinyatakan positif Covid-19 ?,” imbuh Dwi Indra menirukan ucapan Danpuspomad.
Indra menjelaskan, bahwa Indra Faturachman terjangkit Covid-19 bermula saat dirinya mengalami penurunan kondisi mental.
“Saat menjawab pertanyaan, Serma Imam menjelaskan bawa dirinya mengalami penurunan kondisi psikis yang menyebabkan kondisi fisiknya drop, hal ini mengakibatkan kekebalan tubuhnya menurun dan mudah terserang penyakit,“ tutur Indra.
Selain itu, lanjutnya, Imam juga menceritakan bahwa isterinya bekerja di Rumah Sakit Karyadi Semarang sebagai Dokter Spesialis Anastesi.
“Kami berdua diwajibkan melakukan Rapid test dan didapatkan hasil isteri saya negatif, sedangkan saya dinyatakan positif. Awalnya badan tidak terasa sedang sakit namun menyebabkan kondisi psikologis saya drop akibat dinyatakan positif,“ jelas Serma Imam dalam Vicon dengan Danpuspomad.
Imam menambahkan, bahwa setelah dinyatakan positif Covid-19, kondisinya mulai menurun dan mulai muncul penyakit batuk, tenggorokan mengganjal serta flu.
“Didampingi petugas medis selama 6 hari, saya melaksanakan isolasi mandiri. Kemudian setelah itu melakukan test swab ternyata masih positif maka kembali melaksanakan isolasi mandiri selama 14 hari. Setelah menjalani isolasi mandiri dan dilakukan test swab sebanyak tiga kali, saya dinyatakan negatif dan sembuh,“ ungkapnya.
Menjelang akhir _Video Conference_ dengan jajaran Pomad di wilayah Jawa, Danpuspomad menyampaikan bahwa kejadian yang dialami Iman agar menjadi pembelajaran kepada seluruh personel Pomad untuk tetap jaga kesehatan dan selalu waspada.
“Danpuspomad menekankan bahwa wabah ini jangan dianggap remeh dan tetap patuhi serta ikuti himbauan pemerintah maupun pimpinan Angkatan Darat terkait dengan wabah Covid-19 saat ini,” pungkasnya.