Menurut dia, aksi tersebut memang berbahaya, apalagi jika dilakukan oleh orang yang bukan profesional. Namun pria ini juga sebagai tour guide mendaki gunung. Ia sudah menaklukkan gunung-gunung yang ada di Sumatra.
“Saya memang hoby naik gunung. Aktivitas naik gunung tetap saya lakukan, itu biasanya bisa 3 kali dalam setahun,” kata dia.
Selain itu, Ciko memang terbilang nekat dalam melakukan aksi manjat memanjat tanpa safety yang memadai. Selain berhasil mengibarkan bendera merah putih di jembatan Teluk Masjid, sebelumnya ia juga pernah menaiki menara jembatan Tengku Agung Sultanah Latifah (TASL) atau jembatan Siak. Ia menaiki menara setinggi 68 meter ini melalui tangga darurat yang menempel di dinding menara. Selain itu ia juga pernah menaiki menara mesjid Sultan Syarif Hasyim di kompleks Islamic Center.
“Saya melakukan aksi -aksi ini sebenarnya untuk mengeksplore keunikan puncak-puncak tertinggi di Siak. Aksi ini penuh risiko, dan saya yang bertanggungjawab di atas semua risiko itu. Sangat tidak direkomendasikan untuk teman-teman yang belum terlatih,” kata Ciko.
Menurut Cikoplur, pendapat orang bisa jadi berbeda setelah ia memanjat lengkung jembatan itu. Ia beharap agar masyarakat mengambil semangat juangnya bukan terkait hal-hal yang bernada negatif.
“Ambillah kesan yang baik dari aksi saya ini, jangan nilai negatif sebelum mengetahui secara konfrehensif tentang aksi yang saya lakukan,” kata dia. (R)