Jakarta Pusat, LINTAS10.COM – Unjuk rasa tentang penolakan RUU KUHP dan RUU KPK masih kembali berlanjut pada Selasa 24 September 2019 dini hari, massa dari kalangan mahasiswa enggan meninggalkan ruas – ruas jalan seputaran gedung DPR//DPD/MPR Senayan, Jakarta, Pusat.
Massa yang merasa tidak puas terus-menerus melakukan orasi bahkan melawan petugas dengan melempar batu dan bahkan beberapa barang yang mereka temukan di jalan.
Situasi memanas di beberapa titik mengakibatkan aparat Gabungan TNI/Polri melakukan beberapa tindakan untuk mengurai massa, ini dilakukan untuk mencegah massa menjadi anarkis dan melakukan perusakan fasilitas umum yang kemudian mengganggu masyarakat yang melintas di sekitar gedung DPR/ MPR.
Dandim 0501/ Jakarta Pusat BS, Letkol Inf Wahyu Yudhayana sudah sedari pagi standby memimpin unsur BKO pasukan TNI. TNI membantu Polri saat terjadi kendala dan tidak bisa diatasi maka pasukan BKO TNI maju kedepan melaksanakan negosiasi dengan massa.
“Saya membawa pasukan BKO dari Korps Marinir menuju fly over Ladogi untuk menemui rekan – rekan mahasiswa dan mengajak mereka untuk tenang dan memfasilitasi perwakilan untuk bertemu Kapolda,” urai Dandim.
“Situasi memang memanas ditengah – tengah massa, namun kami tetap berusaha untuk bernegosiasi, mendengar, dan meredam gejolak emosi jiwa – jiwa muda ini,” lanjut Dandim.
Dandim meyakinkan, TNI dan Polri bukan musuh, namun rekan mahasiswa, keberadaan aparat disini untuk mengamankan aksi dari pihak yang ingin memprovokasi, selama ini aksi unjuk rasa (Unras) berjalan dengan baik, jadi jangan sampai ternoda karena ulah oknum yang mengatas namakan mahasiswa.
Pelan namun pasti ketegangan massa mahasiswa kemudian mencair, lewat dini hari massa kembali ke rumah masing – masing.