Tuntutan Jokowi Mundur sangat politis, Aksi Mujahid 212 tidak relevan

Lintas Jabodetabek317 kali dibaca

Jakarta, LINTAS10.COM – Tokoh Alumni 212, Kapitra Ampera, menilai aksi Mujahid 212 yang berlangsung di depan Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Sabtu (28/9/2019) tidak jelas.

Pasalnya, demonstrasi tersebut menyuarakan tuntutan yang bermacam-macam, mulai dari pembatalan sejumlah RUU, turunkan Presiden Joko Widodo (Jokowi), sampai bicara soal khilafah.

Kapitra Ampera, bahkan mengatakan, demonstrasi tersebut terkesan seperti melampiaskan dendam lama pascakekalahan Pilpres 2019.

“Saya lihat memang sudah enggak jelas nih. Mujahid 212 kok jadi latah. Tidak substantif. Kesannya kok ada dendam lama. Harusnya kan yang disuarakan itu RUU yang masih berkolerasi dengan tuntutan mahasiswa,” kata Kapitra Ampera, saat dihubungi, Sabtu (28/9/2019).

Soal spanduk “TAP MPR RI No 6/Tahun 2000” yang salah kaprah dibawa pendemo, Kapitra juga merasa malu dan tertampar. Menurut dia, demonstrasi tersebut tidak memiliki substansi yang sama dengan tuntutan mahasiswa.

“Ditambah lagi dengan spanduk itu. Saya ini mujahid asli 212, jadi malu, tertampar saya. Enggak jelas agendanya apa, tetapi ada hidden agenda ada agenda terselubung. Saya pikir ini hanya cari perhatian saja, dan saya yakin itu bukan Mujahid 212 yang sesungguhnya,” tandas dia.

Kapitra juga menilai aksi Mujahid 212 sudah mempolitisasi agama. “Dibawa ke jalan sumpah-sumpah. Kapan ya agama Islam diajarin seperti ini? Saya enggak pernah itu diajari seperti itu. Gerakan ini justru memperburuk image (Islam),” pungkas Kapitra.

Politisi PDI Perjuangan yang juga Sekjen DPP Taruna Merah Putih, Restu Hapsari mengatakan, jika aksi massa Mujahid 212 yang digelar Sabtu (28/9) bertujuan untuk menurunkan Presiden terpilih Jokowi, maka itu sudah keluar jalur alias ‘off side’.

Baca Juga:  Danrem 052/Wkr Pimpin Sertijab Dandim 0503/JB

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.