TUALANG, LINTAS10.COM- Aksi Demo yang di gelar Laskar Melayu Rembuk (LMR) dan LSM LIRA Kabupaten Siak, Masyarakat Peduli Kabupaten Siak (MPKS) Rabu (25/4/2017) didepan pintu gerbang PT.Indah Kiat Pulp And Paper (IKPP) Kecamatan Tualang yang dipimpin langsung Panglima Besar LMR Ismail Imair SH, didampingi Bupati LIRA Kabupaten Siak Dedi, ketua MPKS Wan Hamzah.
Dalam orasinya Ismail Amir menuding bahwa keberadaan perusahaan raksasa kertas terbesar di Asia itu tidak pernah memperhatikan lingkungan sekitar.
“Limbah perusahaan Indah kiat ini tidak pernah memperhatikan masyarakat dengan pencemaran di udara, air dan darat,” ujar Panglima.
Lanjutnya perusahaan itu juga masih menggunakan zat kimia clorin yang sangat berbahaya dan tidak diperbolehkan sesuai dengan undang-undang internasional perjanjian jenewa.
“Ini sangat berbahaya karena apabila ini tercemar dapat membunuh mahluk hidup yang bernyawa dengan radius 60 km akan mati,” ungkap Ismail.
Dikatakan Panglima Besar itu bahwa selama masih ada nya yang nama Hasanudin yang mengaku Direktur diperusahaan tidak memihak kemasyarakat.
“Akibat ulah Hasanudin banyak buruh yang di PHK, untuk itu kita minta hengkang Hasanudin dari perusahaan,” katanya.
Selain itu kata Ismail Amir limbah yang dirasakan masyarakat pesisir di sungai Siak.
“Air yang bau dan kotor di sungai Siak mulai dari Tualang sampai ke Kotogasib itu akibat limbah perusahaan PT.IKPP mengakibatkan masyarakat nelayan tidak bisa lagi mencari ikan untuk menafkahi kehidupan keluarga,” ungkapnya.
Hal senada juga di amini Salah satu mahasiswa Kotogasib Zakir menungkapkan bahwa keberadaan sungai Siak saat ini memang sudah dicemari oleh limbah.
“Pak cik, makcik, dan keluarga saya serta masyarakat pesisir sungai Siak mengeluhkan kondisi air yang sudah tercemar, akibatnya hasil tangkapan ikan pun tidak ada lagi, sehingga mengalami kesulitan perekonomian, anak-anak mereka pendidikannya menjadi terganggu, mana tanggung jawab perusahaan,” sebutnya. (Sht)