Siak, lintas10.com-Tour de Siak 2019 telah usai dilaksanakan dan ditutup secara resmi oleh Bupati Siak Alfedri di Gedung Daerah Sultan Syarif Kasim II Siak Sri Indrapura, Minggu malam (22/09/19). Acara penutupan disemarakkan penampilan penyanyi jebolan Rising Star asal Pekanbaru, Vadhlil Amaya, dan pengumuman riders dan tim terbaik pemenang Tour de Siak 2019.
Sejumlah hadirin dan undangan penting turut hadir dalam closing ceremony, diantaranya Wakil Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Ikatan Sepeda Sport Indonesia Iwan Gunawan, sejumlah unsur Forkompinda, pimpinan OPD dan camat dilingkungan Pemkab Siak, tokoh masyarakat, riders dan official, serta masyarakat yang hadir di gedung kebanggaan Negeri Istana tersebut. Iven Tour de Siak kata Bupati Alfedri, dapat tetap terlaksana berkat kerjasama dan dedikasi dari semua pihak terlibat termasuk riders dan official.
Dalam sambutannya sebelum menutup Tour de Siak 2019 secara resmi, Pemimpin Siak mengucap syukur dan terimakasih atas terlaksananya ajang balap sepeda internasional kali ketujuh tersebut. Bupati Alfedri secar khusus juga memberikan penghormatan dan ucapan terimakasih kepada para pembalap dari 11 tim peserta dari dalam dan luar negeri, yang telah menunjukkan komitmennya sejak awal untuk menyelesaikan Tour de Siak sampai akhir, sebagai bentuk dukungan dan support bagi pelaksanaan iven sport tourism itu.
“Apresiasi yang luar biasa kepada riders dan oficial, semangat juang mereka yang mantap dan komitmen untuk mensukseskan Tour de Siak 2019 sampai akhir, menjadi energi kita untuk menyelesaikan iven ini. Saya ajak kita semua untuk memberikan standing applause bagi para riders dari 11 tim peserta dari 16 negara peserta” ajak Alfedri, yang diikuti audiens yang hadir dengan berdiri dan bertepuk tangan sebagai bentuk penghormatan. Standing Applause itu berbalas, para riders dan ofisial tampak berdiri membalas tepukan audiens.
Tour de Siak kata Alfedri, merupakan iven sport tourism sebagai bentuk investasi dan strategi berpromosi Kabupaten Siak ke negara luar, bukan semata sebagai biaya produksi maupun publikasi. Sebab berkaca dari daerah lain kata dia, membangun pariwisata tanpa iven rasanya hampir mustahil dan akan sangat sulit dilakukan.