Palu, Lintas10.com – Gempa di Palu dan Donggala Sulawesi Tengah, jangan dijadikan alasan untuk meminta dispensasi kemudahan mengahadapi ujian.
Demikian dikatakan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy saat meninjaubpelaksanaan proses belajar mengajar di lokasi pasca bencana Palu, Sabtu (17/11/2018).
Menurutnya, bencana alam yang sempat menghancurkan bangunan sekolah dan merusak sarana belajar mengajar, seharusnya dijadikan sebagai pendorong semangat untuk belajar lebih baik.
“Saya pesankan kepada para guru dan siswa jangan ada yang minta perlakuan khusus dalam menghadapi ujian maupun kenaikan kelas dengan alasan bencana alam,” kata Mendikbud yang dilansir ngopibarengnews.id.
Mendikbud dalam kunjungan kerja di Palu, selain menghadiri apel pagi peluncuran gerakan “Anak Sulteng Bangkit Lebih Hebat” di halaman kantor Gubernur Provinsi Sulawesi Tengah, Palu juga meninjau beberapa tempat tenda darurat yang digunakan anak didik untuk belajar.
Di setiap sekolah yang dikunjungi, Mendikbud selalu menggelorakan semangat belajar pada anak didik, meskipun masih dalam keterbatasan. Menteri juga mengajak anak anak meneriakkan yel yel “Palu bangkit ! Palu hebat!” Anak anakpun menyambut yel yel Mendikbud itu sambil mengepalkan tangan dan acungan jempol.
Tenda darurat itu dibangun dihalaman sekolah terbuat dari bahan kayu dan atap asbes. Anak anak lebih suka belajar ditenda meskipun udaranya panas. Alasannnya masih trauma dengan gempa 29 September 2018 lalu.
Beberapa guru kepada ngopibareng.id mengatakan, ketakutan anak masuk kelas, cukup beralasan. Kenyataannya sampai sekarang gempa susulan masih terjadi meskipun dengan kekuatan rendah. Mereka khawatir gempa susulan bisa merobohkan bangunan sekolahnya yang retak-retak akibat gempa yang lalu.