Terkait Anak-anak Yang Demam Tinggi Pasca Berenang, Ini Penjelasan Diskes Bengkalis

Bengkalis, lintas10.com- Penyebab 88 anak di Kota Bengkalis terpapar demam tinggi pasca berenang, Rabu (15/2/2017) lalu, di kolam renang milik Yudi Feriantoro di Jalan Kelapapati Darat, Kecamatan Bengkalis, Riau, terjawab sudah.

Setelah Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bengkalis menerima hasil uji sampel terhadap air kolam dari Laboratorium Kesehatan dan Lingkungan Dinas Kesehatan dan Lingkungan Provinsi Riau, Kamis (7/3/2017) kemarin.

Penyebab demam tinggi yang diderita 88 anak-anak tersebut disebabkan oleh
Adeno virus yang ditularkan melalui anak yang terpapar kepada anak-anak lain. Bukan disebabkan oleh air kolam atau kelebihan kaporit.

Hal ini diungkapkan Kepala Dinkes Kabupaten Bengkalis Moh, Sukri melalui Kepala Bidang Pencegahan dan
Pengendalian Penyakit Alwizar, SKM kepada sejumlah wartawan, Kamis
(9/3/2017) siang.

Menurut Alwizar, sampel air kolam tersebut diambil pada 21 Februari lalu dan diuji di Laboratorium
Kesehatan dan Lingkungan Dinkes Provinsi Riau di Pekanbaru.

Seperti diberitakan sebelumnya, sebanyak 88 anak-anak terjangkit demam tinggi, mata merah dan munta-munta sehabis mandi di kolam renang milik Yudi. Sebanyak 26 orang berobat di Puskesmas dan 62 orang di RSUD Bengkalis.
Mengetahui hal ini, Dinkes Kabupaten Bengkalis mengambil sampel air kolam tersebut untuk diuji dilaboratorium.

“7 Maret kemarin hasil pemeriksaan labor terkait air kolam sudah
disampaikan, hasil pemeriksaan sisa chlor (Kaporit) 0,05 mg/liter, masih
jauh dari ambang batas yang diperbolehkan sebesar 0,2 mg/liter. Hasil
pemeriksaan sampel air ini dapat memastikan bahwa sumber penyakit
bukan karena kelebihan sisa chlor,” ungkapnya.

Selain itu, sambung Alwizar, tidak ada satupun penderita yang dirawat menderita iritasi kulit. Lima orang anak tidak turut serta mandi di kolam juga terpapar penyakit dengan gejala yang sama.

Baca Juga:  Curah Hujan Tinggi Rumah warga Sengkemang Terendam

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.