“Untuk sementara ini, akan kita kirim diesel untuk membantu penerangan di malam hari, sehingga warga dan anak-anak bisa membaca buku ataupun sekedar bermain bersama yang lain,” Hendra menambahkan.
Terkait dengan buku-buku yang diserahkan di Taman Baca Garuda itu, menurut Hendra seluruhnya berasal dari Satgas Pamtas.
“Buku yang selama ini disimpan Pos Satgas, seluruhnya akan kita serahkan, bahkan kedepannya akan kita tambah supaya warga maupun anak-anak memiliki beragam pengetahuan. Jika nanti kami serah terima atau pergantian, maka pengawasan Taman Baca akan di laksanakan oleh Komando Pelaksana Operasi (Kolakops), baik melalui Korem, Kodim, maupun Koramil,” tegasnya.
Sedangkan Sius Fahik dan keluarganya sendiri, menurut Hendra, secara otomatis menjadi penunggu atau penjaga sarana maupun buku yang ada disana.
“Selain istri, yang menunggu Taman Baca dirumahnya ada tiga orang anaknya, yang dua orang diantaranya telah bersekolah di SD. Memang ini juga perlu menjadi pemikiran semua pihak, bagaimana mekanisme pemeliharaan (Taman Baca) ini,” ujar Hendra.
Karena, menurut Hendra, tidak mungkin bagi Sius untuk memelihara fasilitas maupun buku yang ada dari menyisihkan pendapatanya.
“Kedepan, semua pihak duduk bersama, untuk memikirkan itu. Khususnya Pemerintah Desa, Kecamatan maupun Dinas Pendidikan. Tapi, dengan apa yang disampaikan oleh Pak Camat, Ibu Lurah dan Kepala SDI Rentete, insyallah itu tidak akan jadi masalah,” tegas Hendra yakin.
“Apalagi dari Kolakops telah siap memback up dan saat ini kita telah mengusulkan ke Pemda untuk menyediakan 150 lampu tenaga surya di Tiumanu sejumlah lima titik” imbuhnya.
Selain pengetahuan umum, menurut Hendra, untuk mempupuk dan menumbuhkan semangat nasionalisme dan wawasan kebangsaan bagi warga yang berada di perbatasan RI dengan Timor Leste itu, dirinya menyerahkan juga buku-buku yang terkait dengan sejarah nasional maupun perjuangan bangsa.