TAK AKAN MELAYU TERBERAK DI CELANA (Rempang Malang Rempang Terbuang)

Pekanbaru, Top Ten711 kali dibaca

Menurut Dato’ Malik, pada Perang Riau I (1782-1784) mereka menjadi prajurit Raja Haji Fisabilillah. Dan, dalam Perang Riau II (1784–1787) mereka adalah prajurit Sultan Mahmud Riayat Syah. Ketika Sultan Mahmud Riayat Syah berhijrah ke Daik-Lingga pada 1787, Rempang-Galang dan Bulang dijadikan basis pertahanan terbesar Kesultanan Riau-Lingga. Pemimpinnya Engku Muda Muhammad dan Panglima Raman yang ditunjuk oleh Sultan Mahmud.

Malik menambahkan, berdasarkan catatan sejarah, pasukan Belanda dan Inggris saja tak berani memasuki wilayah Kesultanan Riau-Lingga. Anak-cucu merekalah sekarang yang mendiami Rempang-Galang secara turun-temurun. “Pada Perang Riau itu nenek-moyang mereka disebut Pasukan Pertikaman Kesultanan,” ujarnya lagi.

Sejarah juga mencatat, Prajurit Pulau Rempang dan Galang ini, tertulis dalam “Tuhfat al-Nafis” karya Raja Ali Haji. Buku ini merupakan buku pintar Melayu yang dimiliki Masyarakat Riau dan Kepri. Oleh karena itu, merupakan hal wajar, bila ada masyarakat Rempang-Galang bersumpah sampai titik darah penghabisan untuk mempertahankan kampungnya, karena mereka adalah keturunan pasukan Sultan Riau-Lingga.

Di sisi lain Budayawan Riau, HA Aris Abeba mengatakan, demo dan protes masyarakat itu, karena secara psikologis mereka benar-benar merasa tertekan. Sebagai orang asli Melayu, mental mereka terbeban dengan pembangunan yang dirancang pemerintah. Satu sisi mereka sangat menjunjung dan bangga dengan adat budaya, tapi sisi lainnya mereka diwajibkan menurut aturan dan kesewenangan yang ditetapkan penguasa.

“Pergolakan batin inilah yang membuat Galang, Rempang, Bulang dan Melayu lainnya bergolak. Karena mereka hanya meminta sedikit, tapi yang sedikit itupun tidak bisa mereka dapatkan, apalagi dipertahankan,” ujar Aris yang menyebut pula nenek moyangnya, berasal dari Daek Lingga, Kepri.

Baca Juga:  Penanganan Kasus Buruh Tewas Tertimbun Pasir Tembak Dilimpahkan Ke Polres Siak

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.