TAK AKAN MELAYU TERBERAK DI CELANA (Rempang Malang Rempang Terbuang)

Pekanbaru, Top Ten711 kali dibaca

Bahlil Lahadalia ketika itu, merespons permintaan warga. Dia menyampaikan, aspirasi masyarakat tersebut akan dibicarakan kembali dalam rapat yang akan dilaksanakan dengan pihak-pihak terkait. Kata Pak Menteri Bahlil, akan dirapatkan lagi. “Akan kita dipertimbangkan,” tambah Syamsuddin menirukan ucapan menteri.

Namun beberapa hari setelah itu, mereka mendapat “kejutan” dari Pemerintah Daerah (Pemda) dan BP Batam. Pemerintah menyampaikan, bahwa pembangunan pabrik kaca dan solar panel terbesar di Indonesia ini, segera dibangun oleh Xinyi Grup dari China dengan nilai investasi sebesar 11,6 miliar USD atau setara Rp174 triliun.

Beberapa hari setelahnya, Menteri Bahlil Lahadalia menegaskan, investasi tersebut akan tetap dilaksanakan dan diperkirakan menyerap banyak tenaga kerja, termasuk anak tempatan. Akan ada sekitar 35.000 lowongan kerja baru di Pulau Rempang.

“Investasi ini betul-betul akan memakai tenaga kerja kurang lebih sekitar 35 ribu orang. Karena ini adalah hilirisasi pasir kuarsa dan silika yang salah satu akan kita lakukan di Rempang. Pelaksananya adalah  Xinyi Group yang merupakan perusahaan dari Xinyi Glass dan Xinyi Solar. Xinyi adalah perusahaan multinasional yang berbasis di Hong Kong dan menjadi produsen kaca terbesar di dunia,” tegas Bahlil.

Dia juga menjelaskan, pabrik ini akan menjadi yang terbesar nomor dua di dunia setelah China, dan terbesar nomor satu di luar Tiongkok. Hasilnya nanti, difokuskan untuk ekspor, karena pasar utamanya adalah pasar internasional. Produknya digunakan dalam sektor otomotif, konstruksi dan energi.

Mendengar ini, tentu saja masyarakat tersengat getir. Ternyata pertemuan dengan Bahlil hanya sekedar basa dan basi. Bahkan, Pemerintah Kepri dan BP Batam mereka nilai sengaja menutup mata dari samping. Pemda sepertinya memakai kacamata kuda yang melihat lurus-lurus saja. Akibat pembangunan itu, melenyapkan bentuk keberpihakan dan kepedulian kepada sejarah dan masyarakat.

Baca Juga:  Masalah Koperasi Yang Jadi Keluhan Reses H.Hasmar Di Sengkemang

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.