SIAK, lintas10.com- Hendaknya gedung yang sudah kita bangun ini agar dimanfaatkan dan difungsikan sebagaimana mestinya. Hal itu sampaikan oleh Bupati Siak Syamsuar, saat meresmikan pemakaian gedung Lembaga Adat Melayu Riau (LAMR) Kampung Tengah, kecamatan Mempura, Rabu (17/1/2018) petang.
“Karena melayu identik dengan Islam, lanjut dia, bisa saja gedung ini dimanfaatkan sebagai rumah tahfidz, tempat pengajian, dan lain-lain. Kita jangan hanya terfokus pada kegiatan adat istiadat saja, bisa saja gedung ini kita pakai untuk tempat belajar bertenun, tempat latihan kesenian, atau tempat musyarawah kampung,” pinta Syamsuar.
Selaku Datuk Setia Amanah ia berharap, dari 7 (tujuh) gedung LAMR kecamatan yang telah dibangun se kabupaten Siak, agar masyarakat bisa memanfaatkan bangunan tersebut sebaik-baiknya.
Ditambahkannya, Tagline Siak the truly Malay itu sudah tepat, karena budaya melayu masih terasa di kabupaten Siak.
“Kalau sampai tak ada lagi khasanah dan budaya melayu di Siak ini artinya pengurus LAM kecamatan dan kabupaten tidak berjalan dengan baik,” sebut Syamsuar.
Dulu di Mempura ini, kata Syamsuar, banyak kegiatan-kegiatan khas daerah sini, seperti kenduri apam di bulan Sya’ban.
Jadi kalau dah ado acara kenduri apam, tak lamo lagi masuk Ramadhan lah tu,” jelas mantan Camat Siak itu.
Dirinya mengajak masyarakat Mempura untuk membangkitkan lagi hal-hal seperti itu, karena kegiatan tradisional daerah banyak diminati oleh wisatawan. Selain itu ia menghimbau untuk manfaatkan lahan-lahan kosong agar ditanami pohon buah-buahan, karena Mempura ini dikenal sebagai kampung Agrowisata.
Sementara Kadis Pendidikan dan Kebudayaan kabupaten Siak, Lukman mengatakan, gedung LAM ini mulai dibangun tahun 2016, waktu pekerjaannya selama 2 (dua) tahun. Untuk pengisian barang-barang seperti AC, Meja Kursi, Lemari, Pelaminan dan lain-lain direncana di tahun 2018 ini.