Meningkatkan derajat pendidikan dan kesehatan, bagi Suyatno dampak pada peningkatan kualitas pembangunan.
“Di bidang keagamaan, selama ini kita telah berhasil menciptakan suasana kehidupan antaragama yang rukun. Sehingga, pemeluk agama dapat menjalankan ibadahnya dengan tenteram, dan memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa,”sambungnya.
Selanjutnya, prioritas kesehatan masyarakat, dibeberkan Suyatno, tidak terpisahkan dari pembangunan nasional yang diupayakan pemerintah.
“Pembangunan kesehatan di tengah beban dan permasalahan kesehatan yang semakin pelik, dibutuhkan strategi jitu untuk menghadapinya. Dalam mengatasi masalah ini, kunci suksesnya komitmen politis dari semua pihak, baik dari eksekutif, legislatif, maupun masyarakat, termasuk swasta. Untuk itulah pembiayaan dan tenaga medis diprioritaskan pada pembangunan kesehatan ibu dan anak, meningkatkan puskesmas menjadi puskesmas rawat inap, menambah jumlah dokter spesialis, bidan dan perawat,” ungkapnya.
Dalam menggerakkan dan memberdayakan masyarakat untuk hidup sehat, Suyatno, merumuskan strategi dengan desa siaga. Seluruh masyarakat diminta berperilaku hidup bersih dan sehat serta seluruh keluarga sadar gizi.
“Sasaran utama strategi ini adalah ; Setiap orang miskin mendapatkan pelayanan kesehatan yang bermutu. Setipa bayi, anak, dan kelompok masyarakat risiko tinggi terlindungi dari penyakit dengan tersedianya SDM kesehatan yang kompeten di setiap desa,” beber BUpati Rohil.
Di samping itu, strategi pembangunan kawasan perbatasan tak luput dari sasaran utama Suyatno. Memantapkan penataan kembali Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) tak bisa ditawar-tawar. Hal itu dilakukan dalam bentuk percepatan pembangunan daerah tertinggal dengan meningkatkan pengembangan perekonomian daerah dan kualitas sumber daya manusia yang didukung oleh kelembagaan dan ketersediaan infrastruktur perekonomian dan pelayanan dasar.