PELALAWAN, lintas10.com- Dalam akhir -akhir ini Harga gas Melon elpiji yang 3 kg di Pangkalan Kerinci, Kabupaten Pelalawan riau melambung tinggi dan langkah sulit ditemukan kalau pun ada lansung ludes, hal ini membuat warga menggeluh. Pasalnya, harga yang dipasang dipapan pamplet tidak sesuai dengan harga jual.
Wira (30) Salah satu warga pangkalan mengungkapkan pada media ini, senin (6/11/2017) di pangkalan kerinci dipapan pamplet tertulis harga Harga eceran tertinggi (HET) gas elpiji berat 3 kg ditetapkan Rp18,000, namun kenyataannya dilapanngan Rp.22.000 , Rp25.000. Dan bahkan sampai 40.000 hal ini membuat warga sangat kecewa.
Lanjut wira salah satu penjual warung kopi di simpang BTN Lama, Kegunaan Gas Elpiji subsidi di peruntukan kepada, Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dan juga pada warga yang tidak mampu, jika di telusuri pemerintah dalam setiap pqngkalan atau agen Gas Elpiji subsidi di kab.pelalawan riau tidak tepat sasaran, karena itu agen-agen tersebut sudah menyalah aturan UU subsidi, buktinya kita lihat harga Gas Elpiji mulai dulu sampai sekarang harganya masih tetap melambung.
“Namun demikian tidak ada ketegasan pemerintah kabupaten pelalawan buktinya kenapa sampai sekarang masih merajalela,” wira.
Sementara itu, saat dikomfirmasi kepada Kepala Disperindagsar Zuherman Das Pelalawan di ruang kerjanya, menurutnya kalau ada yang salah mengunakan pangkalan dan surat sudah ada turun.
“Supaya setiap pangkalan membagikan pada warga yang punya Kartu Keluarga KK dalam setiap pengambilan gas elfiji yang 3 kg, dengan syarat setiap warga dalam setiap pengambilan jatanya hanya 1 gas elfiji 3kg,”tutur Zuherman pada media ini
Melihat dalam ulah para pangkalan Gas Elfiji di seluruh kabupaten pelalawan, ketika di tanyakan soal pengamanan supaya mereka tidak menyalah gunakan Elfiji Gas Subsidi dengan aparat kepolisian.