Cirebon, lintas10.com – Destinasi wisata mangrove yang telah menjadi sarang baramundi. Itulah kesan yang melekat di benak setelah saya, setelah pertama kalinya menyambangi Pulau Hantu di Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, Rabu (28/10).
Hutan mangrove di pantai utara Kabupaten Brebes ini seluruhnya berlokasi di Kecamatan Brebes, sekitar 10 km dari pusat pemerintahan Kabupaten Brebes. Pulau Hantu sendiri sebetulnya cuma sebagian kecil dari hutan mangrove yang ada di sana, yang luas seluruhnya lebih dari 200 hektar. Sedangkan lokasi utamanya di pesisir pantai Kaliwlingi Desa Pandansari, Kecamatan Brebes.
Menurut data yang saya peroleh dari Penasihat Pokdarwis Sahabat Alam, Masdori , hutan mangrove di obyek wisata Pabdansari ini luasnya 200 hektar dengan 2 juta lebih pohon mangrove yang sudah tumbuh subur di sana. Hutan tersebut kemudian diperluas ke arah Sawojajar Desa Randusanga, dan Pulau Hantu di Desa Sigempol.
Penanaman mangrove tersebut mulanya sebagai upaya mengatasi abrasi, dan ikhtiar untuk memperbaiki ekosistem di wilayah pantai Kabupaten Breres. Sampai kemudian berdatangan burung blekok dan bermacam jenis burung lainnya ke sana, sehingga menciptakan pemandangan yang indah dan melengkapi keindahan hijaunya hutan mangrove itu sendiri.
Padahal, masih kata Masdori, lokasi tersebut sebelumnya cuma berupa pantai yang dimanfaatkan untuk dijadikan empang. Namun akibat abrasi yang terus menggerus pantai, empang-empang yang ada di sana tenggelam dan tidak terlihat lagi. Setelah ditumbuhi jutaan mangrove, lahan bekas empang itu sekarang disulap menjadi salah satu destinasi wisata yang menjadi andalan Kabupaten Cirebon.
Ratusan hektar mangrove yang tumbuh subur itu rupanya telah pula menjadi sarang baramundi dan kepiting serta berbagai jenis ikan lainnya. Sehingga Pulau Hantu bukan cuma dikunjungi wisatawan, tapi juga diserbu para angler yang sengaja datang untuk berburu baramundi.