Lintas10.com, Deliserdang – Seorang siswa di Yayasan Muhammadiyah Desa Tanjung Selamat, Kabupaten Deliserdang, Provinsi Sumatera Utara (Sumut) terancam putus sekolah akibat Surat Keterangan Lulus (SKL) diduga ditahan pihak sekolah akibat tak mengikuti kegiatan extrakurikuler tapak suci.
Kegiatan extrakurikuler sendiri diketahui merupakan bagian dari pengembangan diri yang merupakan kegiatan diluar mata pelajaran sebagai bagian integrasi dari kurikulum sekolah.
Kepada wartawan orang tua siswa (SAN- inisial anak murid-red) Siti Rohana didampingi suaminya Suharno menerangkan sejak selesai ujian hingga hari ini kelulusan anaknya masih belum diketahui kepastiannya alias masih digantung pihak yayasan.
” Kini anak kami sudah terlambat mendaftar ke SMA Negeri akibat surat keterangan lulus tak diberikan pihak yayasan. Alasan mereka tak mengasih diduga gegara saya tidak membayar uang Ujian Kenaikan Tingkat (UKT) saat itu ” ujar Siti Rohana berlinang air mata, Kamis (20/06/2024).
Tambah Siti menjelaskan bahwa awalnya di Yayasan Muhammadiyah mengadakan tiga pilihan kegiatan extrakurikuler yaitu futsal, menari dan tapak suci
” Saat itu tidak diwajibkan, akan tetapi anak saya memilih futsal. Namun belakangan futsal dan menari ditiadakan, maka anak saya tidak saya perbolehkan ikut tapak suci” kata Siti.
Menurutnya, ada alasan yang mendasar mengapa tidak memberikan anaknya mengikuti kegiatan extrakurikuler tapak suci, dikarenakan ada trauma yang mendalam pasca abang dari inisial SAN pernah mengikuti Ujian Kenaikan Tingkat (UKT) di sungai Sembahe Sibolangit yang nyaris tenggelam terseret arus sungai. Atas alasan tersebutlah, Siti Rohana dan suaminya Suharno sepakat untuk tidak mengikutkan anaknya tersebut karena alasan keselamatan dan trauma.