Majalengka, lintas10.com – Masih ada tiga wilayah lagi di Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, yang harus dikosongkan karena ancaman longsor.
Setelah Blok Tarikolot, Desa Sidamukti yang viral karena disebut desa mati. Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Majalengka, Indrayanto ST MT menyebutkan, adanya tiga wilayah lain yang harus dikosongkan akibat adanya bencana alam.
Ketiga wilayah itu masing-masing berada di Desa Mekarmulya, Kecamatan Lemahsugih; Dusun Cigintung, Desa Cimuncang, Kecamatan Malausma; dan bantaran Sungai Cijurai Kelurahan Munjul
Di Desa Mekarmulya Kecamatan Lemahsugih sedikitnya ada 21 rumah yang harus dikosongkan akibat pergerakan tanah. Di Dusun Cigintung, Desa Cimuncang, Kecamatan Malausma juga terdapat 21 rumah yang rusak dan harus dikosongkan.
Selanjutnya ada lagi 13 rumah warga yang berada di bantaran Sungai Cijurai Kelurahan Munjul yang terkena abrasi dan harus direlokasi. “Bencana itu sangat mengancam keselamatan jiwa para warga jika terus memaksakan tinggal di lokasi tersebut,” kata Indrayanto.
Menurutnya, Pemkab Majalengka saat tengah berupaya mencari lahan untuk dibangun pemukiman baru sebagai tempat relokasi bagi warga di tiga wilayah tersebut.
“Warganya mau direlokasi, baru pengadaan tanah, sudah mengusulkan ke BNPB untuk ditangani. Tahun ini harus selesai ditangani. Tapi kalau lewat nanti Diserahkan ke pemda, ditangani lintas sektoral,” jelasnya.
Dikatakan Indrayanto, empat lokasi tersebut memang berada di zona merah rawan bencana. Hal itu juga didukung dari laporan Badan Geologi Bandung yang menyatakan tidak aman untuk dijadikan tempat tinggal.
Namun dari empat lokasi itu, pergerakan tanah yang paling parah terjadi di Dusun Tarikolot, yang kemudian ramai dibicarakan karena disebut desa mati. Seperti diberitakan sebelumnya, 180 rumah di lokasi itu dikosongkan dan 253 kepala keluarga harus direlokasi.