Cirebon, lintas10.com- Broim (35), Anak Buah Kapal (ABK) BRS Utama Pantura yang tenggelam di perairan Pangarengan Kabupaten Cirebon Rabu (27/1) lalu, hingga kini belum ditemukan.
Sudah sepekan Tim Gabungan Basarnas, Polair Polresta Cirebon, dan Relawan SAR melakukan pencarian namun jenazah Broim tidak ditemukan.
Menurut Koordinator Pos SAR Cirebon Eddy Sukamto, upaya pencarian yang dilakukan terhalang oleh banyak kendala, dari gelombang tinggi hingga cuaca yang buruk.
Tim gabungan sudah berupaya mencarinya sampai ke laut Brebes, Jawa Tengah. Tapi sampai hari ketujuh tidak ada jejak dan tanda-tanda korban ditemukan. “Jadi sekarang tim kita sudah ditarik semua, karena sudah tidak efektif lagi,” ujar Eddy.
Diberitakan sebelumnya, Kapal BRS Utama Pantura tenggelam dihantam gelombang di perairan Pangarengan, Kabupaten Cirebon, Rabu lalu (27/1) sekitar pukul 16.30 WIB.
Menurut informasi , ketika itu awak kapal yang berjumlah 14 orang sedang memperbaiki kemudi kapal yang rusak. Namun cuaca mendadak berubah, lalu turun hujan lebat dan angin kencang. Dan tiba-tiba gelombang besar menghantam kapal hingga terbalik dan tenggelam.
Begitu jatuh ke dalam laut, semua awak kapal menyelamatkan diri dengan berusaha berpegangan ke bagian kapal yang mengapung. Sebanyak 13 ABK berhasil menyelamatkan diri, sementara Broim tidak nampak ke permukaan.
Dan sampai berita ini diturunkan, warga Desa Gebang Udik, Kecamatan Gebang, Kabupaten Cirebon masoh belum ditemukan. ***