Lintas10.com (Kalteng) – Pelaksana Tugas (Plt)Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kabupaten Seruyan, dr.H.Bacrun Abbas mengatakan, penyerapan anggaran Seruyan berada di posisi terendah se-Kalimantan Tengah.
”Berdasarkan rapat Tim Evaluasi Percepatan Penyerapan Anggaran (Teppa) tingkat Provinsi Kalteng belum lama ini, serapan anggaran tahun 2016, Seruyan berada di posisi terbawah di Kalteng,” Ujar Abbas.
dr.H.Bacrun Abbas yang juga menjabat sebagai Kepala Badan Lingkungan Hidup (BLH) Seruyan menyebutkan, hingga 31 Oktober 2016 lalu, realisasi keuangan baru mencapai 57,63 persen dan realisasi fisik mencapai 60,68 persen.
“Harusnya posisi serapan anggaran seperti sekarang tidak boleh terjadi, tapi apa boleh buat memang kondisi riilnya seperti itu,” Terangnya.
Namun, Abbas menambahkan bahwa Pemerintah Kabupaten Seruyan masih tetap optimistis dapat terus meningkatkan serapan anggaran hingga akhir triwulan empat hingga mencapai 85 persen.
“Kita optimistis bisa memperoleh angka sekitar 85 persen, karena sekitar 15 persen merupakan dana yang memang tidak bisa digunakan bersumber dari Dana Bagi Hasil-Dana Reboisasi (DBH-DR) yang ada di Dinas Kehutanan dan Perkebunan (Dishutbun),” Jelasnya.
Sementara itu, Bupati Seruyan H.Sudarsono,SH dalam beberapa kesempatan telah menyampaikan berbagai macam kendala atau permasalahan sehingga berpengaruh terhadap penyerapan anggaran Seruyan.
Beberapa kendala yang berpengaruh terhadap serapan anggaran Seruyan, di antaranya karena rasionalisasi anggaran seluruh SKPD, sehingga sebagian besar kegiatan dilaksanakan setelah penetapan perubahan anggaran.
Selain itu keterlambatan dalam pembahasan perubahan anggaran kabupaten, serta dana DBH-DR yang tidak bisa dilaksanakan karena masih terkendala RTRWK yang belum ditetapkan.