” Kami kecewa, anak kami tidak terlindungi di sekolah tersebut. Kami titipkan disana untuk menimba ilmu malah kerab mendapat tindakan bullying dan oknum guru – guru disana tidak mampu mengatasi hal tersebut ‘ ucapnya, Kamis (19/10/2023).
Orang tua siswa MY menuturkan bahwa anaknya selama bersekolah di Yayasan Islam Terpadu Khairul Imam yang beralamat di Jalan Suka Teguh No.1 Medan kerab mendapat tindakan kekerasan dari rekan – rekannya disekolah, seperti menendang bola hingga mengenai bagian vital (FA).
” Anak saya sekali dua kali dikasari dia diam, tapi kalau tiga kali dia akan membela diri. Semua kawan – kawannya mengincar dia, karena anak kami pernah membocorkan kepada guru bahwa anak didik disekolah pada hari jumat merokok di toilet masjid ” kata dia.
Ironisnya, setelah mendapat dugaan kekerasan dari murid – murid lain, malah ada seorang dari pihak Yayasan Sekolah Islam Terpadu Khairul Imam berinisial nama IF diduga turut serta melakukan kembali kekerasan fisik terhadap FA.
” Anak saya ditabrak menggunakan sepeda, setelah itu tangan anak saya dicengkram dengan mendekatkan badannya serta mempelototi anak saya. Selanjutnya IF juga mencekik bagian leher anak saya, selanjutnya memukul bagian perut anak saya, namun dapat ditangkis dan tangannya tampak luka bekas kuku ” ujarnya.
Lanjutnya, pihak Yayasan Sekolah Islam Terpadu Khairul Imam berinisial nama IF juga melontarkan kalimat yang tak pantas yang ditujukan terhadap anak murid.
” Anak saya dikatain anak anj*ng, anak set*n, anak brengs*k, serta mengancam mengatakan awas kamu ketemu lagi disekolah sama saya lagi disekolah besok. Keluar kamu dari sekolah ancam IF ”
Benar saja, siswa yang duduk dibangku kelas lX Al Faraby berinisial FA (14) itu dikeluarkan dari sekolah tanpa mendiskusikan hal ini terlebih dahulu kepada orang tua murid.