Persoalan sebelumnya juga telah menjadi sorotan publik terkait pelayanan di PLN Rayon Pancur Batu ini. Warga kurang mampu mengeluhkan pembayaran tagihan listrik membengkak sejak bulan Januari 2024.
Resnanda Ginting bertempat tinggal di Jalan Rehulina, Dusun lll, Desa Tanjung Selamat menuturkan bahwa terkejut tagihan listriknya naik dari delapan puluh ribu rupiah (80.000.,) menjadi empat ratus limapuluh lima ribu rupiah (455.000.,).
Warga yang sehari – harinya tinggal dirumah gubuk berdindingkan tepas bambu itu dengan berlinang air mata menceritakan kesulitan ekonominya saat ini.
” Saya sudah putus asa pak. Kemana lagi saya mengadu, saya tidak mampu membayar tagihan PLN 455.000 ini. Bulan kemarin masih 80.000 pembayaran, ini naik drastis” ucapnya kepada wartawan, Jumat (26/01/2024).
Resnanda Ginting menambahkan, telah melaporkan hal ini ke pihak PLN Pancur Batu, namun belum ada respon. Keluarga kurang mampu itupun ketakutan menggunakan listrik didalam rumah hingga mencari alternatif menggunakan lampu sumbu yang tebuat dari botol minuman bekas.
” Keluarga saya sudah tidak menggunakan listrik karena kami tidak mampu membayar. Tiap malam kami gunakan lampu botol ini pakai minyak. Membeli minyak ini pun kami sudah kesulitan ” keluhnya.
Resnanda Ginting memiliki tiga orang anak tanggungan yang masih bersekolah. Ia pun kesulitan dalam membutuhi kehidupan sehari harinya.
” Saya sempat terpikir untuk bun*h diri saja pak. Ditambah beban hidup yang semakin sulit, saya putus asa sudah ” ucapnya berlinang air mata.
Terkait persoalan tersebut sebelumnya dikonfirmasi Manager Komunikasi PLN Sumut Yasmir Lukman mengatakan akan melanjutkan keluhan warga itu ke unit.
“Terima kasih, sebentar saya info ke unit kami” tulis Yasmir.