Dilain sisi Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Medan Rajuddin Sagala menandaskan meningkatnya angka kejahatan di Kota Medan seperti Geng Motor, Begal, pencurian, judi, miras & lainnya penyebabnya banyak faktor salah satu diantaranya lemahnya pemahaman agama.
“Mereka tidak memahami mana dosa, pahala, halal haram, baik buruk yang penting happy walau mengganggu orang lain mereka tidak perduli, ditambah lemahnya pantauan orang tua dan para guru” tandasnya ketika berbincang dengan Lintas10.com mengenai meningkatnya angka kejahatan di Kota Medan dipengaruhi beragam faktor.
Selain hal yang disebutkan diatas juga disebabkan para pelaku kejahatan tersebut sudah terlibat narkoba, sabu – sabu, miras, dan Perjudian yang membuat mereka lepas kendali sehingga tidak punya rasa takut, akibatnya muncul perilaku yang merusak bahkan perilaku brutal sampai mengorbankan jiwa orang lain.
Legislator dari Partai Keadilan Sejahtera itu juga meminta kepada pihak aparat keamanan terutama kepolisian untuk segera bertindak cepat agar pelaku kejahatan tersebut dapat segera diatasi dengan menangkap pelaku perjudian, narkotika, sabu – sabu, miras dan memberikan hukuman pidana yang berat untuk membuat efek jera, ucapnya.
Diberitakan sebelumnya, Kecamatan Medan Tuntungan terbaik di sumut “Ternodai” maraknya lokalisasi perjudian. Aktivitas perjudian yang kian meresahkan warga yang dianggap sebagai “biang keroknya” tindakan kriminal merajalela di Kecamatan Tuntungan Kota Madya (Kodya) Medan.
Hal ini dianggap mencoreng perolehan atas penilaian pemerintah daerah dalam memberikan Kecamatan Tuntungan sebagai Kecamatan terbaik.
Kecamatan Medan Tuntungan dinobatkan sebagai Kecamatan Terbaik I tingkat Provinsi Sumatera Utara Kategori Kota tahun 2022. (*/Tim).