Palu, Lintas10.com – Batalyon Armed 6 merupakan satuan jajaran Divisi Infanteri 3/Kostrad yang turut diterjunkan dalam penanggulangan bencana Palu, Sigi dan Donggala yang terjadi pada 28 September lalu. Satuan yang berlokasi di Makassar ini mendapatkan tugas untuk melaksanakan evakuasi korban serta pengamanan obyek vital yaitu fasilitas umum yang rentan terhadap kemungkinan penjarahan.
Hal tersebut disampaikan oleh Danyonarmed-6 Mayor Arm Rohmadi S.Sos.M.Tr (Han) di Posko Satgas, Jumat (5/10/2018).
“Sesuai dengan perintah dari Panglima Divisi, kami diberangkatkan senin kemarin (1/10/2018) untuk membantu penanggulangan bencana alam gempa dan tsunami di Sulawesi Tengah. Secara keseluruhan kami dilibatkan sebagai Satgas dengan kekuatan 325 orang atau Satuan Setingkat Batalyon (SSY),” terang Rohmadi.
Setiba di Donggala pada Rabu (3/10/2018), Satgas Yonarmed-6 langsung di Bawah Kendali Operasi Korem-132/Tdl yang telah ditunjuk oleh Pemda Palu sebagai Satgas Pasukan Reaksi Cepat Penanggulangan Bencana (PRC PB) pada tahap Tanggap Darurat
“Setelah mendapatkan perintah dari Danrem 132/Tdl Kolonel Inf Agus Sasmita dan berkoordinasi dengan Dandim 1306/Donggala Letkol Kav I Made Maha Yudiksa, maka dengan segera kita gelar pasukan untuk mendukung tugas evakuasi korban serta pengamanan fasilitas umum strategis yang berkaitan langsung dengan hajat hidup orang banyak ” ujar Rohmadi.
Berbekal bantuan logistik dan peralatan proses evakuasi serta perlengkapan organik baik perorangan maupun satuan, SSY Yonarmed-6 digelar dengan Check Point di Poros Ganti-Donggala, Kantor Bupati Donggala dan jalan poros Donggala – Loli Saluran serta Rute Perjalanan Utama (RPU), SPBU, pertokoan, kantor Bank dan pusat perbelanjaan serta objek vital lainnya.