“Apalagi jelang pada Bulan Ramadan yang sebentar lagi, atau pada beberapa hari lagi, dimana kebutuhan gula pasti pada meningkat, sehingga jika stoknya tidak cukup, menyebabkan harga gula di Kuala Pembuang akan semakin melambung lagi,” ungkapnya.
Hal senada dibenarkan Halim(30), pedagang Sembako lainnya di kuala pembuang yang dimana mengatakan, sudah beberapa minggu ini pasokan gula dari pulau jawa tidak masuk ke Kuala Pembuang. Sehingga akibatnya, stok pada gula di tangan pedagang sudah pasti menjadi menipis.
“Sekarang ini untuk rata rata stok gula yang ada di tangan para pedagang cukup hanya untuk satu minggu ke depan, dan jika sampai di pertengahan dan akhir bulan tidak ada pasokan gula dari pulau jawa yang datang ke daerah ini, dipastikan gula akan mengalami kelangkaan dan harganya akan melonjak lagi dari sekarang,” ucapnya.
Meski demikian, pedagang tidak mengetahui persis penyebab tidak lancarnya pasokan gula dari pulau jawa ke kuala pembuang.
“Yang pasti Infonya yang kami terima, terhambatnya pasokan gula dari pulau jawa ke kuala pembuang, karena dampak dari merebaknya virus corona. Kapal milik pedagang yang membawa gula dari pulau jawa jarang dan juga dibatasi masuknya,” katanya.
Para pedagang dan warga Seruyan berharap Pemda kabupaten seruyan melalui Disperindagkop UKM kabupaten seruyan agar segera mengatasi kelangkaan gula yang ada di daerah ini, khususnya di kuala pembuang. Dengan demikian, stok gula di pedagang kembali stabil dan harganya kembali normal seperti biasanya lagi, yang dikisaran harga pada Rp 12.000/kg.
Kepala Disperindagkop UKM kabupaten seruyan, Karisma purba, di kuala pembuang, Jumat(17/4/2020), ketika dihubungi Lintas10.com melalui via telp selulernya, dimana sedang tidak aktif. (Fathul Ridhoni )