Indramayu, lintas10.com – Dua desa di kawasan pesisir pantai Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, terendam banjir rob, dan sebuah kapal tongkang pengangkut batu bara terdampar di Pantai Eretan Kulon.
Banjir rob atau naiknya air laut ke daratan itu terjadi sejak hari Minggu hingga Senin (7/12) kemarin, dan merendam ribuan rumah di Desa Eretan Wetan dan Eretan Kulon, Kecamatan Kandanghaur.
Koordinator Lapangan Taruna Siaga Bencana (Tagana) Kabupaten Indramayu, Waminuddin menyebutkan, sedikitnya tercatat 2.772 rumah warga di dua desa itu terendam air. Bahkan sebanyak 52 rumah di antaranya rusak akibat diterjang gelombang dari laut.
“Banjir rob itu memang diawali dengan datangnya gelombang air laut setinggi sekitar 2 meter yang menerjang area pemukiman penduduk,” ungkap waminuddin.
Sampai hari Senin kemarin, sebagian besar rumah masih terendam banjir dengan ketinggian air bervariasi, sekitar 20-60 cm.
Kondisi itu diperparah dengan hujan yang terus turun selama 2 hari terakhir. Sehingga menyebabkan waktu surut air menjadi lebih lama. Kendati demikian, menurut Waminuddin, warga masih bertahan di rumah masing-masing, tidak ada yang mengungsi.
Gelombang tinggi di pesisir Indramayu itu rupanya telah pula menghempaskan kapal tongkang pengangkut batu bara, sehingga terdampar di Pantai Eretan Kulon. ***