“Damai bukanlah pernyataan menyerah, tapi damai adalah pernyataan kemenangan keikhlasan dan kesadaraan hati bahwa katong ini saudara (kita semua bersaudara),” urai Fanny Pantouw.
Sebelum khitanan massal, dilakukan ritual adat dan kearifan budaya lokal yaitu mengarak anak-anak yang akan dikhitan mengelilingi kampung dengan diiringi Marawis serta dilakukan tahlilan/pembacaan doa sebelum acara dimulai.
Sementara itu, pejabat Negeri Hualoy, Hasyim Tubaka, S.H. menyampaikan, mewakili masyarakat Hualoy, dirinya mengucapkan terima kasih kepada Satgas TNI atas terselenggaranya Baksos ini, karena dengan kegiatan ini sangat meringankan beban masyarakat yang ingin mengkhitan anaknya.
“Keterlibatan dan kedekatan Satgas Yonif 711/Rks terhadap masyarakat sangatlah baik terutama terhadap ketiga Negeri ini (Negeri Latu, Hualoy dan Tumalehu).
“Kami berharap kedekatan Satgas dengan seluruh masyarakat, dapat menyatukan kami dalam kegiatan-kegiatan positif menuju tujuan bersama yaitu perdamaian, ” tutupnya.
Dalam kegiatan tersebut juga dihibur dengan penampilan kesenian Marawis gabungan Satgas Yonif 711/Rks dengan pemuda dan Ibu-Ibu Majelis Ta’lim Negeri Hualoy.
Editor: Benz