Jonet menambahkan bahwa program ini dilakukan dengan pendekatan sistematis, mulai dari persiapan lahan hingga pengelolaan pasca-tanam, untuk memastikan keberlanjutan ekosistem.
“Lahan yang digunakan telah melalui proses seleksi ketat sesuai kriteria kesesuaian lahan yang ditetapkan, dengan tetap memperhatikan aspek keberlanjutan lingkungan,” tambahnya.
Ia optimis bahwa program ini akan memberikan kontribusi nyata dalam mengurangi impor jagung, memperkuat ketahanan pangan nasional, dan meningkatkan nilai tambah sektor agribisnis. “Kami berharap kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta seperti ini dapat menjadi model strategis untuk pengembangan komoditas pangan nasional ke depannya,” tutur Jonet.
Administratur PT KTU, Teddy Yohendra Siregar menyampaikan bahwa program tanam jagung serentak ini adalah bentuk nyata komitmen perusahaan dalam mendukung ketahanan pangan nasional.
“Kegiatan ini dirancang untuk membantu Indonesia mencapai swasembada pangan sekaligus memberikan dampak positif bagi perekonomian lokal,” ujar Teddy.
Kegiatan penanaman perdana ini berlangsung aman dan kondusif, diakhiri dengan sesi makan siang bersama di Mess PT KTU sebagai bentuk apresiasi kepada para peserta yang telah hadir dan berkontribusi dalam mendukung program nasional ini.(*)