Lintas10.com, Deliserdang – Proyek pengerjaan penanaman pipa saluran air bersih milik Perumda PDAM Tirtanadi di Desa Helvetia Deliserdang ditanami warga pohon pisang sebagai bentuk protes dan kekesalan warga.
Pasalnya dikatakan warga, bahwa penggalian badan jalan yang dilakukan sejak sebulan terakhir lebih cocoknya dikatakan “menyengsarakan” warga yang bermukim diareal tersebut.
Keresahan warga akibat galian bahu jalan mengakibatkan jalan dipenuhi kubangan lumpur. Hasilnya, warga terbengkalai dalam beraktivitas keluar masuk pemukiman menggunakan kendaraan roda dua maupun roda empat.
Amatan wartawan dilokasi proyek yang berada di Jalan Balai Desa, Desa Helvetia, Kecamatan Sunggal para pekerja masih beraktivitas sebagaimana biasanya.
Amatan lainnya, bahu jalan yang masih mulus digali tepat dibagian tengah jalan. Alhasil jalan aspal yang dibangun oleh Pemkab Deliserdang dua tahun yang lalu itu hancur lebur. Tidak hanya itu, drainase yang masih terlihat baru dibangun itu juga telah rusak akibat pengerjaan penanaman pipa Perumda PDAM Tirtanadi ini.
Warga dilokasi yang keberatan juga mencibir proyek tersebut. Menurutnya, pengerjaan ini terlalu dipaksakan dan tanpa perencanaan yang matang.
” Diperbaiki pipa air bersih, dirusak jalan dan drainase. Emang jalan aspal dan drainase yang dibangun ini tidak pakai duit? ” tanya warga heran, Jumat (22/12).
Warga juga berencana bakal membuat aksi yang lebih besar, jika persoalan ini tidak ditanggapi oleh Pemerintah setempat.
Dilain sisi, pihak Perumda PDAM Tirtanadi Sumut Ewin Putra membenarkan bahwa proyek tersebut milik PDAM Tirtanadi. Namun, kata dia bahwa pengerjaannya ada di Dinas PU Provinsi Sumatera Utara.
” Benar itu proyek PDAM Tirtanadi namun belum serah terima ke kita. Pengerjaan dikerjakan oleh PU Pemprovsu di UPTD ” katanya.
