Medan, lintas10.com – Proyek Drainase di Sungai Sikambing Kecamatan Medan Sunggal Sumatera Utara disinyalir tidak tepat sasaran dan terkesan menghambur – hamburkan uang Negara.
Pasalnya terpantau dilokasi proyek, pengecoran pada sisi dinding sungai yang menganggarkan APBN tahun 2021 dengan jumlah Milyaran Rupiah lebih itu dinilai tidak tepat sasaran dalam mengatasi banjir di Kota Medan.
Pasalnya daya tampung Sungai Sikambing pada saat musim penghujan dinilai sudah tidak memadai menampung debit air pada saat banjir dan perlu adanya pengorekan guna memperdalam dasar sungai dilakukan.
Seperti halnya diungkapkan Sekretaris Jenderal (Sekjen) Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) SABER Berthon Siregar ST mengutarakan bahwa terkait penanganan banjir tersebut seharusnya dilakukan perluasan penampang drainase yang ada, dengan menambah kedalaman dari drainase tersebut, karena jika hanya dilakukan dengan cara membangun dinding drainase saja maka tidak menjamin banjir tersebut dapat teratasi, kata Berthon menjelaskan ketika dimintai media ini tanggapannya, Selasa (15/06/2021).
Terpantau dilokasi, selain tidak dilakukan pengorekan kedalaman sungai, juga terlihat pengerjaan proyek tersebut dikerjakan asal jadi. Tampilan dinding coran yang tidak rata dan tampak sambungan coran berlobang membuat proyek ini diragukan kualitasnya.
Tertulis dalam papan plang proyek bahwa pembangunan prasarana pengendalian banjir sungai sikambing kecamatan Medan Sunggal, kota Medan Sumatera Utara, dengan masa pengerjaan jangka 300 hari kalender, dengan total jumlah biaya Rp. 5.298.234.900 (Lima milyard dua ratus sembilan puluh delapan juta dua ratus tiga puluh empat ribu sembilan ratus rupiah).
Anggaran APBN TA. 2021,
Penyedia jasa PT karya muda indah
Penanggung jawab kegiatan SNVT pelaksanaan jaringan sumber air sumatera ll
