MEDAN, lintas10.com – Dampak pengerjaan proyek Drainaise dalam Pengendalian Banjir Sungai Sikambing di jalan Titi bobrok Kelurahan Tanjung Rejo, Kecamatan Medan Sunggal, Sumatera Utara berbuntut panjang. Pasalnya diduga akibat jalan yang digunakan untuk memasok material, menjadi pemicu retaknya jalan memanjang, Jumat, (02/07/2021).
Tidak hanya itu, pepohonan yang ditanami disepanjang lokasi proyek yang berfungsi untuk penghijauan dan juga berguna untuk penahan tanah agar tidak longsor, juga terlihat telah ditebang dan diduga dijadikan untuk bantalan skavator yang bekerja. Serta terlihat amatan awak media, tepian jalan tampak mengalami longsor.
Sebelumnya sejumlah Wartawan mendapatkan penolakan pengambilan gambar dokumentasi oleh pelaksana proyek. Mendapati hal itu, Dewan Perwakilan Rakyat (DPRD) Sumatera Utara (Sumut) Komisi A, Hendro Susanto menyayangkan hal tersebut terjadi, DPRD Sumut meminta agar pihak BWS Sumatera ll untuk tidak tertutup, sebab kalau benar ngapain risih, imbuhnya.
Menurutnya, Wartawan dalam menjalankan tugas peliputan dan pencarian data, tidak boleh di halang halangi. Kecuali itu objek vital negara, tegas Hendro.
Tugas pokok dan fungsi (Tupoksi) Wartawan yakni memberitakan yang benar agar masyarakat mendapat informasi yang aktual dan terpercaya.
Harusnya pihak BWS mempersilahkan wartawan dalam menunaikan tugasnya sebagai jurnalis, bukan sebaliknya, ucap Hendro.
Dalam hal ini pihaknya juga meminta pihak terkait untuk mendalami kejanggalan pada proyek BWS Sumatera ll ini, kata dia.
” jika ada hal – hal yang janggal, bisa pihak aparat hukum untuk melakukan pendalaman terhadap BWS, Karena jangan sampai adanya dugaan kecurangan yang bisa di timbulkan sebelum itu terjadi ya baiknya di cegah dulu” tandasnya.
