JAKARTA, LINTAS10.COM- Presiden RI Ir. H. Joko Widodo menyampaikan, bahwa industri pertahanan dalam negeri jangan hanya bergantung pesanan dari TNI atau Polri saja, tetapi harus berani menjual ke negara lain, karena semua produk pasti akan berkompetisi dengan negara lain dan tidak mungkin produk tersebut hanya dijual di dalam negeri.
“Kalau produknya bagus tapi harganya tidak bisa kompetitif dengan negara lain akan sulit menjual. Jadi selalu saya tekankan masalah harga dan kompetitif,” kata Presiden RI Joko Widodo didampingi Menkopolhukam Jenderal TNI (Purn) Wiranto, Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo dan Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian di depan awak media pada saat meninjau pameran Alat Instruksi Pertanian (Alsintan), Alat dan Peralatan Pertahanan (Alpahan) di Lapangan Gedung B 3 Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Senin (16/1/2017).
Presiden RI Joko Widodo juga menyampaikan, bahwa kita ingin semuanya mempunyai visi yang sama dan juga mengetahui tantangan-tantangan negara Indonesia kedepan, baik tantangan eksternal maupun tantangan internal serta dapat mengambil kebijakan yang arahnya memberikan jalan keluar atau solusi bagi setiap tantangan baik yang berkaitan dengan politik, ekonomi global maupun domestik serta sosial budaya.
Terkait buku yang beredar dengan judul “Jokowi Undercover”, Presiden RI Joko Widodo menjawab, bahwa setiap pembuatan buku mesti ada kaidah ilmiah dan ada materi data-data yang tentunya harus diperdalam di lapangan.
“Ada sumber-sumber yang kredibel dan bisa dipercaya tentang cerita tersebut, kalau data-datanya tidak ilmiah sumber-sumbernya tidak jelas, ya kenapa saya harus baca dan kenapa saya harus mengomentari,” katanya.
Sebelum meninjau pameran Alsintan dan Alpahan, Presiden RI Ir. Joko Widodo terlebih dahulu memberikan pengarahan kepada 184 Pimpinan TNI pada Rapim TNI tahun 2017 dengan tema “Bersama Rakyat TNI Kuat, Hebat, Profesional, Siap Melaksanakan Tugas Pokok” dilanjutkan dengan foto bersama para Pati TNI dan Polri.(Ebenezer Sihotang)