Lebih lanjut disampaikan, TNI tidak hanya membantu dalam bidang pendidikan saja, tetapi juga di bidang lain. Saat ini, kegiatan yang sudah dan sedang dilaksanakan di antaranya pendistribusian logistik, normalisasi jalan, pendirian tenda pengungsi, pembuatan sarana Mandi Cuci Kakus (MCK).
“Apa yang kami lihat akan kami kerjakan, supaya kegiatan rutinitas warga bisa berjalan normal kembali, walaupun dalam kondisi terbatas seperti sekarang ini,” tuturnya.
Sementara itu, Kopda Raulman dan Pratu Kurnianto, yang ikut mengajar di sekolah darurat tersebut mengungkapkan, merasa terpanggil untuk memberikan pendidikan dasar kepada murid-murid SD di sekolah darurat. Hal tersebut dilakukan sekaligus untuk membantu menghilangkan trauma yang dirasakan anak-anak pasca bencana di Sulteng.
Menurut Raulman, dengan adanya sekolah darurat sebagai sarana untuk proses belajar-mengajar diharapkan dapat membantu anak-anak agar tidak tertinggal pelajaran. “Kami merasa senang bisa membantu para guru disini untuk memberikan pengetahuan dasar kepada murid-murid,” ucapnya.
Ditambahkan Raulman bahwa para anak-anak melaksanakan proses belajar-mengajar dengan ruang kelas sementara, karena bangunan sekolah mereka telah rusak. Selain itu, anak-anak juga tidak menggunakan pakaian sekolah resmi seperti yang biasa mereka kenakan sebelum terjadi gempa.
“Tugas kami membantu mengajar anak-anak yang terkena bencana gempa, agar mereka bisa menerima pendidikan dengan baik. Kami juga memberikan beberapa hiburan dan permainan menarik yang disukai anak-anak setingkat sekolah dasar,”pungkasnya.
Pada kesempatan yang sama, salah satu guru SDN Perumnas Balaroa memberikan apresiasi dan mengucapkan banyak terima kasih kepada prajurit TNI yang sudah bersedia mau membantu mengajar murid-murid di sekolah darurat.