Palu, Lintas10.com – Bencana gempa bumi dan tsunami di Palu, Sigi dan Donggala dengan kekuatan 7,4 skala richter beberapa waktu yang lalu meninggalkan luka yang mendalam bagi warga setempat, menghancurkan bangunan-bangunan, rumah penduduk terlebih lagi sekolah-sekolah khususnya bagi warga Perumnas Balaroa, Kecamatan Palu Barat.
Musibah yang terjadi tersebut menjadi perhatian warga negara Indonesia tanpa terkecuali, bahkan prajurit TNI merasa terpanggil untuk memberikan bantuan tenaga, moril maupun materiil kepada masyarakat Kota Palu, Sigi dan Donggala.
Hal itu pula yang dilakukan prajurit TNI dari Batalyon Infanteri Para Raider 432/Waspada Setia Jaya Divisi 3/Kostrad dipimpin Mayor Inf Gustiawan Ferdianto yang tergabung dalam Komando Tugas Gabungan Terpadu (Kogasgabpad) Penanggulangan Bencana Gempa Bumi dan Tsunami di Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) ikut membantu mengajar murid-murid SDN Perumnas Balaroa, Rabu (24/10/2018).
Gustiawan mengatakan, pasca bencana alam di Sulteng, sekolah darurat SDN Perumnas Balaroa di Jlalan Sungai Manonda Lorong Nosarara No. 7A, Kelurahan Balaroa, Kecamatan Palu Barat, Sulteng, berbentuk tenda lapangan yang didirikan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayan (Kemendikbud) telah aktif sejak 15 Oktober 2018 lalu.
“Sebelum terjadi gempa, jumlah murid SDN Perumnas Balaroa kurang lebih 400 anak. Saat ini, tinggal sekitar 80 sampai 100 siswa saja yang bisa kembali mengikuti kegiatan belajar mengajar di sekolah darurat,” ujarnya.
“Tugas kami membantu bagaimana anak-anak kita, khususnya terkena bencana gempa dimana gedung-gedung sekolah yang hancur agar mereka bisa menerima pendidikan dengan baik. Kami mendirikan tenda-tenda darurat sebagai proses belajar mengajar sehingga mereka tidak tertinggal dengan pelajaran,”terang Gustiawan.