Sumbawa Barat, Lintas10.com – Prajurit TNI-Polri yang tergabung dalam Komando Tugas Gabungan Terpadu (Kogasgabpad) Rehabilitasi dan Rekonstruksi pasca gempa bumi di Nusa Tenggara Barat (NTB), terus mendorong masyarakat yang terdampak gempa untuk segera bangkit dan membangun huniannya kembali.
Seperti yang dilakukan oleh prajurit TNI dan Polri Kogasgabpad di Kabupaten Sumbawa Barat. Usai membersihkan puing-puing rumah yang rusak, mereka bersama-sama warga bergotong royong membuat pondasi dan pengecoran tulang pembangunan salah satu rumah warga di Desa Seteluk Tengah, Kecamatan Seteluk, Kabupaten Sumbawa Barat, Sabtu (29/9/2018).
Komandan Sub-Sub Sektor-1, Sektor-4 Sumbawa dan Sumbawa Barat Kapten Inf I Nyoman Mandi mengatakan bahwa pengerjaan rumah warga atas nama Suparlan (46) bentuknya merupakan rumah konvensional tahan gempa, yang pengerjaannya dilaksanakan secara gotong-royong bersama-sama anggota TNI, Polri dan masyarakat. “Pada pelaksanaannya, mereka didampingi pihak Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), sehingga bangunannya mempunyai kualitas tahan gempa,” ujarnya.
Menurut Kapten Inf Nyoman Mandi yang sehari-hari menjabat sebagai Danramil 1628-03/ Seteluk, kendala utama pembangunan rumah di Desa Seteluk Tengah yaitu terkait bahan-bahan bangunan yang agak susah didapatkan, sehingga pembangunannya juga agak terlambat.
Ditambahkan pula bahwa selain rumah konvensional tahan gempa, Kementerian PUPR juga telah membangun Rumah Instan Sederhana Sehat (Risha) sebagai percontohan dibeberapa tempat wilayah Sumbawa dan Sumbawa Barat, salah satunya dibelakang kantor Koramil 1628-03/Seteluk.
“Nantinya kalau rumah Risha yang di belakang Koramil sudah jadi akan dihibahkan sebagai kantor sementara Koramil, karena kantor Koramil juga mengalami rusak,” ucapnya.
Pada kesempatan yang sama, Kepala Desa Seteluk Tengah Bapak Usman menyampaikan bahwa dengan adanya anggota TNI dan Polri dalam membantu warga pasca gempa sangat dirasakan keberadaannya. “Kami gotong-royong bersama-sama anggota TNI-Polri dalam membantu membersihkan rumah warga, kalau warga terbatas waktunya karena harus bekerja. Dengan keberadaan TNI dan Polri lebih dari satu bulan di sini sangat membantu kami,” ungkapnya.
Menurut Usman, rumah warga di Desa Seteluk Tengah yang rusak berat dan sudah terverifikasi olah Kementerian PUPR berjumlah 96 rumah.
Editor : Benz