Berkaitan dengan hadiah sepeda motor, Avicenia bercerita memang itu sudah merupakan janjinya kepada PWI Riau.
“Waktu saya pertama kali datang ke PWI Riau, cemen banget hadiahnya sepeda. Tahun depan motor dong. Alhamdulillah, tahun ini hadiahnya sepeda motor. Kalau lah saya diperpanjang di Sumbagut ini, buat saya jangankan sepeda motor, tahun depan harus mobil. Cuma saya tinggal dua minggu lagi. (Hadiah mobil) tak jadi. Tapi ini bukan masalah motor dan sepeda. Tapi ini adalah masalah silaturahmi. Kami juga atas nama industri migas terutama di regional Sumbagut sangat mengapresiasi hubungan yang sangat hangat dengan PWI Riau,” kata Avicenia disambut tepukan tangan puluhan wartawan yang hadir.
Avicenia juga menyampaikan pihaknya sudah sudah membukukan, mendokumentasikan, semua keberhasilan-keberhasilan SKK Migas Sumbagut itu dalam sebuah buku “Sumbagut Way”. Di buku ini, salah satunya tergambar bagaimana hubungan SKK Migas Sumbagut dengan PWI Riau. “Yang membuat sukses hubungan itu adalah karena konsep kita adalah konsep berkolaborasi dan bersinergi. Saya tidak pernah menyampaikan pesan kepada teman-teman wartawan maupun stakeholder, tolong tutupi yang salah. Tapi tolong beritakan yang benar. Jadi kalau memang ada yang menulis yang salah, tidak apa-apa. Karena itu koreksi buat industri migas juga. Cuma kalau gak benar (informasinya), saya minta tolong jangan diberitakan. Karena nanti akan menimbulkan persepsi yang macam-macam (karena berita tidak benar),” kata Avicenia.
Setelah memberi sambutan, Avicenia menyerahkan satu bundel buku “Sumbagut Way” kepada Ketua PWI Riau Zulmansyah Sekesang dan dilanjutkan dengan foto bersama pengurus PWI Riau dan “tik tok” ubur-ubur.
Untuk kompetisi Porwada, yang berakhir malam tadi, pemenang kelompok wartawan 27-39 tahun berturut-turut adalah Juara 1 Andi Yusten, Juara 2 Dika Cahaya Putera, Juara 3 Hendri Zainuddin dan Juara 4 Rezi AP. Sedangkan usia 40 tahun ke atas Juara 1 Hadrizal, Juara 2 M Ikhwan, Juara 3 Raja Isyam Azwar dan Juara 4 Pianisril. (rls)