Lintas10.com, Medan – Terduga dalang kerusuhan di Pancur Batu berinisial nama ESG alias Godol baru – baru ini dikabarkan mendapat perlakuan istimewa di Polrestabes Medan, Polda Sumatera Utara.
Pasalnya ESG dikabarkan telah dibantarkan di rumah sakit karena alasan susah buang air besar. Hal ini dibeberkan oleh narasumber media ini yang meminta namanya agar dirahasiakan.
” Iya ESG dirawat di ruangan tulip kamar 1. Dirawat oleh dokter spesialis penyakit dalam ” bebernya, Rabu (20/03/2024)
Pasca 21 orang diamankan oleh Tim gabungan Brimob Polda Sumut, Polrestabes Medan beberapa waktu lalu menimbukan tanda tanya yang besar.
Tidak hanya keistimewaan terduga dalang kerusuhan tersebut, dari 21 orang yang ditangkap dilokasi perjudian dan diduga markas peredaran narkotika sebanyak 20 orang dibebaskan dengan alasan tidak ada hubungan dengan barang bukti.
Adapun nama – nama yang dibebaskan itu berinisial nama RT, SS, S, JS, AS, M, Is, ZGS, JS, IS, JM, ES, HP, RG, RP, DS, S, DS, A, dan IB.
Hal ini diketahui dari konfrensi pers Polrestabes beberapa waktu yang lalu. Dikatakan oleh Kasatreskrim Polrestabes Medan Kompol Jama Kita Purba bahwa 20 orang dipulangkan karena tidak ada hubungannya dengan barang bukti yang disita.
Padahal diketahui, barang bukti yang diamankan berupa senjata api, senapan angin, belasan senjata tajam, mesin judi ikan – ikan, serta alat perjudian dadu putar pada saat itu turut disita.
Lantas muncul pertanyaan ditengah – tengah publik, dari sejumlah alat bukti yang disita itu milik siapa saja? dan 20 orang lagi sedang apa dilokasi tersebut? kenapa dilepaskan begitu saja?
Patut diduga bahwa pihak Polrestabes Medan sengaja melepaskan 20 orang tersebut dikarenakan ada kaitannya dengan ESG alias Godol ( Ketua Ormas Brigsus PKN Sumut ) yang sekarang ditetapkan sebagai tersangka di polrestabes medan atas dugaan kepemilikan senjata api dan diduga juga ESG alias Godol dalang dari keributan di Pancur batu beberapa waktu yang lalu. Sepertinya ada upaya-upaya untuk memutus mata rantai dari banyaknya pelaku kerusuhan yang di Pancur batu beberapa waktu yang lalu yang sampai sekarang belum ditangkap dan masih berkeliaran.