Selanjutnya tim menyusuri daerah sekitar dengan perahu motor untuk mengambil ceceran-ceceran minyak yang ada di permukaan laut. Selain itu, perusahaan juga telah berkoordinasi dengan pemerintah setempat seperti DLHK Kabupaten Siak, seraya melaporkan penanganan yang telah dilakukan.
Perusahaan juga bekerja sama dengan masyarakat setempat dengan menyewa tiga unit perahu motor dari penduduk setempat dan bersama-sama melakukan patroli untuk mengumpulkan ceceran minyak.
“Dari patroli yang telah dilakukan, kita berhasil mengumpulkan sekitar 17 liter minyak mentah yang bercampur dengan air. Paralel dengan upaya untuk menutup sumber kebocoran, patroli akan terus dilakukan hingga perairan kembali bersih kembali. Mohon doanya karena saat ini tim lapangan masih berupaya keras mengatasi masalah ini,” kata VP HCS & Government Public Affairs EMP, Reno Ranendra ini.
Dikatakannya bahwa perusahaan itu sebelumnya bernama Energi Mega Persada (EMP) Malacca Strait yang berganti nama jadi PT. Imbang Tata Alam.
Salah seorang warga kepada media ini meminta pada pihak berwenang supaya menindak serta memberi sangsi.
“Jangan sampai kejadian serupa terulang lagi, karena sudah melakukan pencemaran lingkungan,” ujar Sumber. (Sht)